Orasi di IPB University, Presiden NUS Ungkap Peran Akademisi dan Industri dalam Ekosistem Riset, Inovasi dan Bisnis

Orasi di IPB University, Presiden NUS Ungkap Peran Akademisi dan Industri dalam Ekosistem Riset, Inovasi dan Bisnis

Orasi di IPB University, Presiden NUS Ungkap Peran Akademisi dan Industri dalam Ekosistem Riset, Inovasi dan Bisnis
Berita

Prof Tan Eng Chye, Presiden National University of Singapore (NUS) menyampaikan orasi di hadapan civitas IPB University. Orasi itu disampaikannya dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ke-60 IPB University di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Kampus IPB Dramaga (4/10). Dalam kesempatan itu, ia memaparkan peran vital perguruan tinggi dalam mengembangkan ekosistem riset, inovasi dan bisnis.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan, ia merasa bangga dapat menerima Presiden NUS untuk berbagi wawasan kepada warga IPB University. Prof Arif meyakini bahwa IPB University dan NUS memiliki visi yang sama dalam membangun inovasi dan landasan pembangunan berkelanjutan.

“NUS termasuk dalam jajaran universitas terkemuka di Asia dan 10 besar dunia. Saya berharap, bersama-sama kita dapat membangun sebuah pendekatan yang maju dan mutakhir dalam berbagai aspek, termasuk bidang pertanian tropis, kelautan, dan biosains,” ucapnya.

Dalam sidang terbuka ini sekaligus ditandatangani memorandum of understanding (MoU) antara IPB university dan NUS. Bidang kerja sama meliputi pendidikan untuk mobilitas mahasiswa dan dosen, termasuk program kredensial mikro; jaringan penelitian pada lingkup pangan, iklim, lingkungan hidup, dan kelautan; penyediaan komunitas seperti program pengabdian, pembelajaran lapangan berdasarkan pengalaman, dan inovasi, khususnya yang menghubungkan Block71 Singapore dengan Science and Techno Park (STP) IPB University.

Lebih lanjut, Rektor menyampaikan bahwa kolaborasi IPB University dan NUS akan membuka lebih banyak peluang baru yang strategis. Salah satunya adalah Integrated Tropical Peatlands Research Programme (INTPREP) atau Penelitian Lahan Gambut Tropis Terpadu.

“Diharapkan kerja sama IPB University dan NUS akan mengarah pada visi bersama untuk mendukung ketahanan pangan, industri hijau dan bioteknologi, serta mitigasi perubahan iklim,” paparnya.

Dalam sidang terbukanya, Prof Tan Eng Chye menegaskan bahwa dalam pengembangan startup dibutuhkan teknologi, talenta dan ekosistem. Teknologi akan memainkan peran yang makin besar untuk memecahkan masalah yang kian kompleks. Di samping itu, perlu adanya program pengembangan dan pertumbuhan talenta secara konsisten.

“Saya sangat tersanjung berada di sini. Selamat atas Dies Natalis ke-60 IPB University. IPB University sangat berkomitmen terhadap kemajuan pertanian dan kehutanan. IPB University juga merupakan salah satu universitas terbaik dunia. Kami sangat senang bisa berpartner dalam bidang pendidikan, riset, inovasi juga entrepreneurship.

Pada orasinya, Prof Tan menyampaikan bahwa dalam upaya mengembangkan kewirausahaan dan inovasi bagi mahasiswa dan lulusan, pihaknya memiliki NUS Enterprise Academy. Di dalamnya terdapat tiga program utama, yakni NUS Overseas Colleges (NOC), NUS Summer Programme in Entrepreneurship (NUSSP), Master of Science in Venture Creation (MSVC).

“NOC dirancang untuk memberi siswa pengalaman pembelajaran dan pengembangan kewirausahaan selama mereka melakukan magang di luar negeri. Peserta akan memperoleh pengalaman berharga dan praktis dengan bekerja bersama para pendiri startup inovatif di luar negeri,” tuturnya.

Sejak program ini diluncurkan, sebutnya, NOC telah diikuti oleh lebih dari 4,000 mahasiswa dan alumni, 1.100 startup berdiri, 4,5 miliar dolar pendanaan terkumpul hingga tercipta 8.700 lapangan pekerjaan.

Sementara, lewat NUS Summer Programme in Entrepreneurship (NUSSP), mahasiswa akan dibekali wawasan tentang inovasi dan kewirausahaan. Mereka akan mendapatkan gambaran tentang ekosistem startup di Singapura, Asia Tenggara, dan di seluruh dunia agar mampu mengembangkan dan menciptakan ide-ide serupa.

Adapun, lanjut dia, program NUS MSc in Venture Creation (MSVC) merupakan program magister praktis selama satu tahun. Program yang diluncurkan pada 2021 ini, didesain untuk mengubah pola pikir dan mempercepat perubahan ide menjadi usaha yang sukses.
Antusiasmenya pun tinggi. Hingga saat ini, telah lebih dari 2.600 pendaftar, dan 179 mahasiswa telah lulus program ini. Hasilnya, tujuh alumni MSVC telah sukses mendirikan startup.

Usai memberikan orasi, Prof Tan didampingi Rektor IPB University dan jajarannya juga berkesempatan mengunjungi Science and Techno Park (STP) IPB University di Kampus Taman Kencana, Bogor. (*/Rz)