Rektor IPB University: Konsep Perguruan Tinggi Berbasis Techno-Sociopreneurial Dongkrak Inovasi Ekonomi Basis Pertanian

Prof Arif Satria, Rektor IPB University mengatakan konsep perguruan tinggi berbasis techno-sociopreneur dapat menjadi kunci dalam memperkuat ekonomi pertanian. Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Dies Natalis ke-5 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Seminar Nasional dan Millenial Agriculture Forum dengan tema ‘Memperkuat Ekonomi Pertanian: Membangun Startup Inovasi Basis Pertanian’ (5/8).
Konsep yang diusung IPB University ini, menurutnya, dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inovatif dan resilien dalam menghadapi mega disrupsi. Lulusan yang dihasilkan juga akan memiliki mindset dan skill kekinian. Terutama peran milenial sangat dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi dan membangun bisnis pertanian digital seperti startup.
“IPB University memiliki visi jangka panjang menjadi techno-sociopreneur university yang memiliki daya transformasi industri pertanian lebih berkelanjutan. Kami menggabungkan penelitian, inovasi dan entrepreneurship, mendayagunakannya untuk mentransformasikan masyarakat melalui pemberdayaan,” urainya.
Prof Arif menambahkan, konsep techno-sociopreneurship ini juga telah mendongkrak reputasi IPB University pada pemeringkatan universitas kelas dunia. Tak hanya reputasi, sejumlah inovasi yang dihasilkan juga membawa dampak perubahan yang positif bagi masyarakatnya.
“Penting untuk terus dicatat bahwa dunia techno-sociopreneurship ujungnya masih pendidikan dan riset, sehingga harus menghasilkan sosok yang memiliki growth mindset,” ia melanjutkan.
Integrasi pembelajaran dan kemahasiswaan melalui konsep ini diawali dengan talent mapping untuk menyaring minat sesuai karier yang diinginkan. IPB University juga menyediakan fasilitas perencanaan bisnis dan inkubasi bagi mahasiswa yang tertarik berbisnis. Sementara, untuk mendukung ekosistem riset dan inovasi di bidang pangan, IPB University memfasilitasi civitasnya dengan Science Techno Park (STP) yang bersinergi dengan dunia industri.
“Di bidang sosial, IPB University juga menyediakan Community Learning Center sebagai pusat penguatan masyarakat yang sudah tersebar di 29 provinsi,” imbuh Prof Arif.
Diungkapkannya, pembangunan STP merupakan cara IPB University untuk mendukung inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas melalui industri. Hal itu juga diharapkan menjadi inspirasi bagi Kementerian Pertanian dan Polbangtan yang memilki minat yang sama tentang technopreneurship.
“Bila memiliki jiwa yang sama, saya yakin akan memberikan nilai tambah bagi kemajuan pertanian di Indonesia,” pungkas dia.(MW)