Tim Entomologi IPB University Lakukan Riset Hama dan Penyakit Komoditas Kopi Dalam Rangka TEEB Agrifood Indonesia

Tim Entomologi IPB University Lakukan Riset Hama dan Penyakit Komoditas Kopi Dalam Rangka TEEB Agrifood Indonesia

tim-entomologi-ipb-university-lakukan-riset-hama-dan-penyakit-komoditas-kopi-dalam-rangka-teeb-agrifood-indonesia-news
Berita

IPB University melakukan riset identifikasi hama dan penyakit pada komoditas kopi dalam rangka proyek The Economics of Ecosystems and Biodiversity for Agriculture and Food Initiative in Indonesia (TEEB Agrifood Indonesia). Riset ini dilaksanakan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan Kabupaten Tanggamus, Lampung yang berlangsung selama satu bulan (Juni-Juli 2023).

TEEB Agrifood Indonesia atau Ekonomi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati untuk Prakarsa Pertanian dan Pangan di Indonesia merupakan proyek kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University dengan United Nations Environment Programme (UNEP) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Kegiatan pengamatan hama dan penyakit tanaman kopi ini melibatkan dosen dan delapan mahasiswa IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian. Pelaksanaan riset di dampingi langsung oleh dosen penanggung jawab, Dr Purnama Hidayat yang juga pakar hama dan penyakit tanaman IPB University.

“Tujuan riset ini adalah untuk mendapatkan data informasi mengenai biodiversity (keragaman) serangga pada tanaman kopi dengan tipe kebun agroforestri (AF) dan non agroforestri (Non AF), memperoleh data intensitas serangan dan populasi hama PBKO serta mendapatkan data berupa spesies serangga parasitoid dan predator yang berperan sebagai musuh alami hama penggerek buah kopi (PBKO). Hasil riset ini pada akhirnya akan dipublikasikan dalam jurnal internasional,” papar Dr Purnama Hidayat.

Dalam riset tersebut, tim entomologi IPB University melakukan beberapa aktivitas selama di lapangan, salah satunya pemasangan malaise trap di beberapa titik lokasi. Pelaksanaan Proyek TEEB Agrifood Indonesia tersebar ke dua provinsi dengan varietas kopi yang berbeda, Kopi Arabika di Kabupaten Bandung dan Kopi Robusta di Kabupaten Tanggamus.

Pengambilan sampel di Kabupaten Bandung tersebar di tujuh desa di lima kecamatan. Sementara di Kabupaten Lampung, sampel disebar ke delapan desa di empat kecamatan. Total sampel di masing-masing kabupaten sebanyak 20 plot. 

Menindaklanjuti sampel yang telah diperoleh selama di lapangan, tim entomologi IPB University selanjutnya akan mengidentifikasi serangga parasitoid dan predator dari hasil pengamatan perangkap malaise trap dan sweeping net. Selain itu, tim juga melakukan perhitungan intensitas serangan hama pada buah kopi dari masing-masing plot kebun untuk mengetahui bagaimana tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh hama penggerek buah kopi (PBKO).

“Diharapkan dengan adanya penelitian ini, permasalahan hama PBKO di lapangan dapat ditanggulangi dengan mendapatkan informasi mengenai musuh alami dari hama tersebut. Sehingga penggunaan pengendalian hayati dapat terus diterapkan pada budi daya kopi serta penggunaan pestisida di lapangan dapat ditekan,” pungkas Dr Purnama Hidayat. (*/Rz)