Atasi Hama Keong Mas dan Walang Sangit pada Tanaman Padi, Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University Beri Penyuluhan di Desa Tlogorejo

Untuk mengatasi masalah hama keong mas dan walang sangit yang menyerang tanaman padi di Desa Tlogorejo, Kecamatan Bonorowo, Kebumen, Jawa Tengah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Inovasi IPB University mengadakan penyuluhan pengendalian kedua hama tersebut. Penyuluhan dilaksanakan belum lama ini di Balai Desa Tlogorejo, yang dihadiri oleh Kelompok Tani Ayem dan Kelompok Tani Selamet.
“Keong mas merupakan hama penting pada tanaman padi. Serangan hama keong mas banyak terjadi pada anakan tanaman padi atau pada fase vegetatif, sedangkan betina dewasa meletakkan telurnya pada fase generatif. Keong mas memerlukan waktu kisaran 2 hingga 2,5 bulan dalam satu kali siklus hidupnya dan dapat mencapai umur kurang lebih 3 tahun,” jelas Nurbaiti Santika, mahasiswa IPB University dari Program Studi Proteksi Tanaman saat penyuluhan.
Demonstrasi penyuluhan hama keong mas dilakukan oleh Nurbaiti Santika dengan menggunakan buah pepaya, batang atau daunnya yang diletakkan di atas seser/jaring untuk menjerat keong mas. Pada praktiknya, penempatan seser diusahakan pada pinggiran ataupun genangan air, sehingga keong mas dapat berkumpul untuk memakan umpan tersebut.
Selain keong mas, lanjut Nurbaiti, walang sangit juga merupakan hama potensial yang pada waktu-waktu tertentu dapat menjadi hama penting yang menyebabkan kehilangan hasil panen mencapai 50 persen. Hal ini dikarenakan walang sangit menyebabkan peningkatan perubahan warna biji pada padi.
“Pengendalian walang sangit dilakukan dengan membuat perangkap dari keong mas yang ditusuk menyerupai sate kemudian dimasukkan pada botol air mineral. Bagian bawah botol diberi larutan sabun untuk membunuh walang sangit,” terang dia.
Nurbaiti mengatakan, perangkap tersebut sebaiknya diletakkan di pinggir sawah. Hal itu berguna untuk menjebak hama dengan aroma kuat yang keluar dari keong mas.
“Alat yang digunakan untuk membuat perangkap cukup sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh para petani. Harapannya para petani dapat menyimak, melihat dan melaksanakan apa yang didapatkan dari penyuluhan yang diberikan mahasiswa KKN-T Inovasi,” tutur Munawir selaku perwakilan perangkat Desa Tlogorejo.
“Praktik yang dilakukan untuk mengendalikan hama walang sangit cukup mudah, sehingga dapat diterapkan oleh para petani untuk mengatasi hama tersebut,” sambung Sugeng Priyono, Ketua Kelompok Tani Selamet di Desa Tlogorejo.
Anggota tim mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University di Desa Tlogorejo antara lain Fadrian Difa Athallah (Budidaya Perairan), Faiz Poetra Rianto (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan/PSP), Elena Cendania (PSP), Ninda Riska Amiati (Teknologi Hasil Perairan/THP), Syifa Nuzullia Salsabiil (THP), Najah Mahmudi Rangkuti (Manajemen Sumberdaya Perairan/MSP), Muhammad Ramdan (MSP), Nurbaiti Santika Prima (Proteksi Tanaman), Hiqfitru Ahmady Putra (Ilmu dan Teknologi Kelautan) dan Sintesa Windi Rahmawati (Teknologi Produksi Ternak) dengan Dosen Pembimbing Lapang Fajar Maulana, SPi, MSi. (*/Rz)