Departemen Proteksi Tanaman IPB University Adakan Joint Webinar, Bagikan Wawasan Mengenai Persebaran Ulat Grayak Pada Mahasiswa

Departemen Proteksi Tanaman IPB University Adakan Joint Webinar, Bagikan Wawasan Mengenai Persebaran Ulat Grayak Pada Mahasiswa

departemen-proteksi-tanaman-ipb-university-adakan-joint-webinar-bagikan-wawasan-mengenai-persebaran-ulat-grayak-pada-mahasiswa-news
Berita

Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian (Faperta) bersama Center for Transdisciplinary and Sustainable Science (CTSS) IPB University menyelenggarakan Joint Webinar Post Doctoral Program secara daring melalui Zoom dan YouTube. Kuliah umum ini bertujuan untuk membagikan pengetahuan terkait perjalanan dan persebaran ulat grayak, serangga asli daerah tropis dari Amerika ke Indonesia.

Webinar bertajuk ‘Journey of the Fall Armyworm Across Continents: From America to Indonesia’ ini menghadirkan tiga narasumber. Narasumber tersebut adalah Dr Robert L Meagher Jr dari United States Department of Agriculture (USDA) Agricultural Research Service, Dr R Yayi Munara Kusumah dari IPB University dan Dr Ihsan Nurkomar dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Para mahasiswa dan peserta webinar mendapatkan ilmu terkait fall armyworm atau ulat grayak (Spodoptera frugiperda) yang merupakan serangga asli daerah tropis dari Amerika Serikat hingga Argentina. Dr Yayi mengatakan, larvanya dapat menyerang lebih dari 80 spesies tanaman, termasuk jagung, padi, sorgum, jewawut, tebu, sayuran dan kapas. Penanganan yang kurang baik akan mengakibatkan kerugian yang signifikan.

“Penyebarannya di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, utamanya faktor iklim. Penyebaran ulat grayak dipengaruhi oleh faktor iklim seperti suhu, kelembaban dan arah angin. Begitu juga dengan faktor aktivitas manusia seperti perdagangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan rute distribusi ulat grayak dapat berasal dari Afrika Barat, India, Bangladesh, Myanmar, Thailand lalu ke Indonesia. Analisis filogenetik dengan menggunakan gen COI dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan ulat grayak dan penyebaran lebih lanjut.

Dr Robert L Meagher memaparkan terkait variasi genetik ulat grayak dan hubungannya dengan musuh alami di habitat aslinya. Sedangkan Dr Ihsan Nurkomar membagikan materi terkait korelasi terkini terkait musuh alami ulat grayak di Indonesia. (MW/Rz)