FAO dan IPB University Gerakkan Desa Digital di Indonesia

FAO dan IPB University Gerakkan Desa Digital di Indonesia

fao-dan-ipb-university-gerakkan-desa-digital-di-indonesia-news
Berita

IPB University dan Food and Agriculture Organization (FAO) menyelenggarakan Lokakarya Ekosistem Desa Digital, (7/3) di eL Hotel Royale Bandung. Kegiatan ini dihadiri beberapa tokoh penting dalam dunia pertanian dan pembangunan Indonesia.
 
Mereka adalah Rajendra Aryalm (Representative/Country Director FAO Indonesia), Aziz Elbehri (Senior Economist dan Lead Technical Officer, FAO Regional Asia Pacific), Dr Ageng Herianto (Deputy Programme FAO Indonesia), Dr Hj Ida Fauziyah, MSi (Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia), Prof Arif Satria (Rektor IPB University), Theresia Junidar, SPi, MEc (Kepala Pusdatin Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) serta Rizky Hustianari, ST, MT (Kepala Unit Layanan Digital, Data dan Informasi Geospasial di Jabar Digital Service).
 
Hadir pula dari unsur pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah provinsi dan kota, pemerintah desa, industri dan technopreneur, lembaga riset, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, serta lembaga dan institusi lain yang terkait dengan digitalisasi pedesaan.
 
Tim peneliti dari IPB University yang diketuai oleh Dr Yani Nurhadryani dari Departemen Ilmu Komputer, melaksanakan kegiatan asesmen ekosistem desa digital bekerja sama dengan Badan Pangan dan Pertanian (FAO).
 
Dr Yani mengatakan, pada tahun 2022, Indonesia bersama 13 negara lainnya di kawasan Asia-Pasifik sepakat untuk melakukan penilaian Digital Village Innovation (DVI). Sejak tahun 2022, FAO, dengan dukungan tim IPB University, mensurvei 132 desa di Indonesia untuk menilai tingkat inovasi digital termasuk perkembangan teknologi digital dan tingkat adopsi untuk menentukan kematangan inovasi digital.  Hasil survei tersebut, Jawa Barat dinyatakan sebagai provinsi yang menerapkan inovasi digital yang cukup progresif.
 
Sementara itu, dalam sambutannya, Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste menekankan pentingnya upaya untuk menarik minat generasi muda untuk berkiprah di bidang pertanian. Pada tahun 2021, FAO meluncurkan Digital Village Initiative (DVI) di 13 negara di wilayah Asia-Pasific untuk mempromosikan digitalisasi di daerah pedesaan untuk kepentingan penduduk setempat.
 
Sebagai pembicara kunci pada diseminasi ini, Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengungkapkan bahwa IPB University telah melakukan 1.006 penelitian terkait dengan Agro-Maritim 4.0 (digital agriculture). Selain itu, IPB University juga telah membangun dan membina sebanyak 4.258 desa di seluruh Indonesia pada tahun 2022.
 
“Beberapa inovasi digital yang dihasilkan IPB University di sektor pertanian meliputi Rice Field 4.0, Smart Integrated Pest Management, Smart Forest Fire Prevention System, Pemupukan Presisi, serta Data Desa Presisi yang telah digunakan di 1.124 desa di 16 provinsi pada tahun 2023,” ujarnya.

Dari sisi kelembagaan, lanjutnya, IPB University telah memiliki Tani Center dan IPB Digitani untuk mendekatkan para petani di desa dengan inovasi terkini dan kepakaran yang dimiliki oleh IPB University.  Dengan keberhasilan tersebut, IPB University terus berkomitmen untuk mengembangkan inovasi digital di bidang pertanian dan membantu para petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

Pada kegiatan ini juga dilaksanakan kegiatan soft-launching Web Katalog Desa Digital Indonesia serta dua buah buku yang dihasilkan dari kegiatan asesmen ekosistem desa digital yang telah dilaksanakan.

Buku pertama berjudul Mengenal Ekosistem Desa Digital dan buku kedua berjudul Perjalanan Desa Digital di Jawa Barat: Kolaborasi Membangun Desa Digital. Web dan buku ini dibuat sebagai media diseminasi hasil kegiatan kepada publik untuk mendorong kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk mendukung ekosistem desa digital di Indonesia. (*/Zul)