Putri Gayatri, Kartini Muda dari Bandung yang Kini Kuliah di IPB University

Putri Gayatri, Kartini Muda dari Bandung yang Kini Kuliah di IPB University

putri-gayatri-kartini-muda-dari-bandung-yang-kini-kuliah-di-ipb-university-news
Prestasi

Namanya Putri Gayatri, lahir di Bandung dan saat ini menempuh pendidikan Sarjana di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University. Putri dikenal sebagai Kartini Muda karena di usianya yang masih belia yaitu sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia sudah aktif menyuarakan isu-isu tentang anak.

“Saya tertarik menyuarakan isu tentang anak karena di daerah tempat tinggal saya memang banyak terjadi peristiwa yang perlu mendapatkan sorotan berkenaan dengan anak seperti fenomena pernikahan usia anak-anak. Jadi sejak SMP saya sudah menggalang pergerakan untuk mengangkat isu tersebut dengan mengadakan campaign, membuat petisi yang bertujuan menaikkan usia minimum pernikahan,” ujar penerima beasiswa Bidikmisi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ini.

Ia mengaku dengan membuat petisi tersebut dimaksudkan untuk menaikkan usia minimum pernikahan yang awalnya 16 tahun menjadi 19 tahun. Disamping menyuarakan isu anak, Putri dan teman-temannya juga menyuarakan hak-hak disabilitas, ia bersama teman-temannya mendirikan sekolah inklusif bagi disabilitas.

Di usianya yang masih belia, Putri diutus menjadi Child Delegates for United Nation General Assembly ke-70 di New York pada tahun 2015. Dari pengalaman inilah Putri semakin giat menyuarakan hak-hak anak terutama isu pernikahan dini. Tidak hanya itu, Putri juga berusaha menyuarakan hak-hak disabilitas yang ada di lingkungan sekitarnya.

Dari usahanya tersebut, Putri dinobatkan sebagai Kartini Muda oleh Majalah Tempo dan diundang untuk kembali menyuarakan isu anak di stasiun televisi pada program Kick Andy Talkshow dan Insight With Desi Anwar. Ia juga dinobatkan sebagai Duta Inspiratif GenRe oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dan kembali menyuarakan isu anak di tingkat internasional pada Annual Meetings IMF and World Bank  di Nusa Dua Bali. Selain itu, ia juga berkesempatan bergabung dalam Collaborative Research and Education in Community Resilience from Environment Pollution Disease: Disabilities Empowerment and Protection bersama Kyoto University.

“Kepada anak-anak muda, saya berpesan supaya lebih peka, peduli dan dapat memberikan solusi terhadap sesuatu yang tidak beres di sekitar kita. Jadi tidak hanya mengkritisi, tetapi kita harus mengambil peran di sana,” pungkas Putri.