Mahasiswa IPB University Jadikan Buah Lerak Sebagai Pestisida dan Raih Juara II Kompetisi Nasional

Mahasiswa IPB University Jadikan Buah Lerak Sebagai Pestisida dan Raih Juara II Kompetisi Nasional

mahasiswa-ipb-university-jadikan-buah-lerak-sebagai-pestisida-dan-raih-juara-ii-kompetisi-nasional-news
Riset

Lerak, nama buah yang satu ini tidak asing bagi orang jaman dulu. Namun masih terdengar asing bagi generasi milenial. Lerak merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di Pulau Jawa namun belum menjadi tanaman yang dibudidayakan khusus. Padahal potensi yang dimiliki oleh lerak dapat digunakan sebagai biopestisida alami sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia.

Hal ini mendorong tiga mahasiswa IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian (Faperta) untuk melakukan studi literatur dan mendapatkan manfaat lerak. Mereka adalah Novita Niken Putri Ulayyah, Dinar Nabila Rusydah, Lailatul Qodriyah Agne Verawati.

Para mahasiswa IPB University ini menemukan bahwa buah lerak memiliki kandungan saponin sebagai metabolit sekunder yang berfungsi untuk mengurangi populasi keong emas yang banyak dikeluhkan oleh petani padi. Inovasi ini berhasil menjadi Juara II dan best paper dalam Future Plan Competition, Indonesian Student Summit 2019 yang diselenggarakan Universitas Brawijaya, Malang (30/10-3/11).

"Kami awalnya tidak menyangka jika akan memenangkan kompetisi ini, karena ketika melihat judul-judul dari tim yang lain sangat bagus dan keren. Inovasi ini terinspirasi dari Mata Kuliah Tanaman Obat dan Aromatik (Tabotik). Pada mata kuliah itu saya belajar bahwa saponin mampu menjadi metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai sabun cuci. Berawal dari sana jadi semakin penasaran dengan buah lerak.  Setelah melakukan studi literatur ternyata saponin berpotensi untuk membunuh hewan berdarah dingin. Jadi yang langsung teringat adalah keong mas,” ujar Niken.

Dalam riset ini, dilakukan proses pemisahan antara daging dan kulit buah. Kemudian, daging buahnya diblender. “Kalaupun dibuat menjadi bubuk bisa dibuat seperti simplisia, tapi aplikasinya harus tetap dalam larutan,” tambah Vera.

Sementara itu, Dinar salah satu anggota tim menyampaikan harapannya agar inovasinya tersebut dapat diaplikasikan di lapang sehingga terdapat data untuk dipublikasikan. "Kami berharap setelah generasi milenial diperkenalkan kembali dengan buah lerak ini, maka buah leraknya juga dimanfaatkan tidak hanya untuk detergent saja, namun juga dimanfaatkan untuk menekan pertumbuhan hama keong emas yang murah, serta menjadi salah satu peluang untuk dikomersialkan,” tutupnya. (SMH/Zul)

Kata Kunci: Lerak, Biopestisida, Mahasiswa IPB University, Prestasi mahasiswa