IPB University dan Apkasindo Mulai Terapkan Precipalm

IPB University dan Apkasindo Mulai Terapkan Precipalm

ipb-university-dan-apkasindo-mulai-terapkan-precipalm-news
Berita

IPB University bersama PT. Pupuk Kaltim jalin kerjasama dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk uji coba penerapan Precipalm di tingkat petani kelapa sawit. Kerjasama itu ditandai dengan ditandatanganinya Memorandum of Agreement (MoA) antara IPB University, PT. Pupuk Kaltim dan Apkasindo di Auditorium Manggala Wanabhakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Jakarta (9/7). 
“Ini merupakan kerjasama antara pengusaha, pemerintah, petani dan akademisi. Dengan kerjasama ini, praktisi lapang seperti pengusaha dan petani dapat menyumbangkan ide-ide riset kepada IPB supaya dihasilkan inovasi-inovasi baru yang lebih aplikatif,” terang Rektor IPB University, Dr Arif Satria.
Menurutnya, di era industri 4.0 ini, semua harus siap menghadapi perubahan. Salah satunya dengan menghasilkan inovasi teknologi di pertanian, khususnya kelapa sawit. IPB University dan PT. Pupuk Kaltim sudah menciptakan teknologi Precipalm. Yakni teknologi yang dapat memberikan rekomendasi pemupukan yang presisi sehingga efektif dan efisien.

Dr. Arif menyebutkan efisiensi pemupukan berdasarkan rekomendasi teknologi Precipalm mencapai 10 sampai 15 persen. Dengan demikian petani kelapa sawit dapat menghemat biaya pemupukan. Di sisi lain, untuk memajukan pertanian kelapa sawit di Indonesia, IPB University juga mengembangkan inovasi seperti smart pest management, Fastrex, smart fertilizing serta drone and artificial intelligence untuk memonitoring biodiversitas di perkebunan kelapa sawit.

"Semoga kita bisa semakin memantapkan teknologi di pertanian kelapa sawit dari hulu sampai hilir. Terutama di on farm sehingga dapat menarik semua pihak untuk memajukan kelapa sawit kita," tutur Dr Arif.

Sementara itu, Ketua Umum Apkasindo, Ir. Gulat Medali Emas Manurung, MP menyebutkan bahwa kerjasama ini bertujuan agar petani kelapa sawit dapat menerapkan teknik pemupukan yang benar dan tepat.

"Kami sangat berharap, dengan kerjasama ini petani kelapa sawit di daerah mampu melakukan pemupukan pada kelapa sawit dengan tepat. Tepat waktu, tepat dosis, tepat guna, dan tepat nutrisi. Dengan pemupukan yang tepat, petani dapat menghemat biaya yang dikeluarkan, terlebih lagi pupuk untuk kelapa sawit tidak disubsidi oleh pemerintah," tandasnya. (RA/Zul)