Tim Catalyst IPB Sediakan Pelatihan Menanam Ubi Kayu dengan Cara Baru

Tim Catalyst IPB Sediakan Pelatihan Menanam Ubi Kayu dengan Cara Baru

n-a-news93
Riset

Dr. Nurul Khumaida, merupakan pionir untuk budidaya ubi kayu secara in vitro sehingga mampu dihasilkan bibit ubi kayu in vitro yang bermutu, bebas hama dan penyakit. Teknik budidaya secara in vitro merupakan teknik budidaya yang dikembangkan dari salah satu organ tanaman melalui media kultur jaringan. Media yang digunakan terlebih dahulu diberikan nutrisi atau hara dalam bentuk agar sesuai dengan dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

Dr. Nurul Khumaida dari Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk tim Catalyst (Cassava for life style) yakni tim yang fokus untuk menekuni tentang ubi kayu mulai dari riset hingga menghasilkan berbagai produk. Kemudian sejak bulan Desember 2017 terbentuklah menjadi CV. Catalyst Agro Inovasi (CV CAI), sebagai perusahaan pemula yang bergerak di bidang teknologi.

Melihat urgensi untuk memahamkan teknik baru ini kepada masyarakat, CV. Catalyst Agro Inovasi melakukan program pelatihan yang terdiri dari lima paket disertai dengan materi-materi yang menunjang dalam memahami teknik budidaya ubi kayu yang berkelanjutan.

“Melalui pelatihan ini kami ingin agar masyarakat dapat memahami teknik budidaya ubi kayu yang berkelanjutan, memahami perbanyakan bibit ubi kayu secara in vitro, memahami teknik pascapanen dan pengolahan produk antara ubi kayu, memahami pengolahan ubi kayu menjadi produk pangan,” terang Dr. Nurul Khumaida, Dewan Komisaris CV Catalyst Agro Inovasi.

Adapun untuk waktu dan tempat, Dr. Nurul menyampaikan bahwa lama pelatihan akan disesuaikan dengan paket yang dipilih, dengan pelaksanaan sesuai kesepakatan. Setiap paket yang dipilih akan disediakan fasilitas diantaranya seperti modul pelatihan atau hand out, training kit, sertifikat dan souvenir, lunch and coffee break. “Untuk pelatihan menanam ubi kayu secara invitro dapat dinegosiasikan,” terangnya.

Selain mendapatkan materi, peserta juga akan praktik, meliputi pembuatan media kultur jaringan, sterilisasi bahan tanam penanaman, subkultur, aklimatisasi, prinsip budidaya ubi kayu sampai pada penghitungan analisis usaha tani, sedangkan materi praktik meliputi pemilihan bahan tanam.”Selain itu kami juga menyediakan paket untuk masyarakat umum dalam mengembangkan produk ubi kayu seperti penanganan dan teknik panen pembuatan produk olahan yang berbahan dasar ubi kayu,” tutupnya. (SMH/Zul)