Di Renstra Terbaru, IPB Perkuat Kiprah Pusat Penelitian di Masyarakat, Industri dan Pemerintah

Di Renstra Terbaru, IPB Perkuat Kiprah Pusat Penelitian di Masyarakat, Industri dan Pemerintah

di-renstra-terbaru-ipb-perkuat-kiprah-pusat-penelitian-di-masyarakat-industri-dan-pemerintah-news
Berita

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.Ir. Aji Hermawan mengundang para kepala pusat untuk membahas posisi pusat studi dalam Rencana Strategi (Renstra) IPB. Hal ini dilakukan untuk melakukan  pemetaan dan perencanaan strategis. “Pusat-pusat mencoba memahami persoalan, kekuatan peluang yang dihadapi pusat, bagaimana bergerak ke depan untuk menunjang visi IPB. Oleh karena itu peta pusat seperti apa, bagaimana kita bersama merancang pusat studi menjadi lebih berdaya guna berkontribusi kepada IPB,” kata Dr. Aji di Ruang Sidang Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Kampus IPB Baranangsiang, Kamis (11/4).

Ketika  membuka acara Rektor IPB, Dr. Arif Satria,  menyampaikan Renstra IPB harus dijabarkan di tingkat pusat-pusat. Pusat-pusat ini merupakan ujung tombak kita  untuk mentransformasikan hasil penelitan pada masyarakat dan untuk penguatan industri. Kita harus bisa men-support pemerintah dengan merekomendasikan kebijakan yang tepat, sehingga IPB lebih punya peran di masyarakat. Saya berharap pusat-pusat harus lebih kongkrit melakukan kegiatan edukasi mendampingi masyarakat, disamping memperkuat industri dengan inovasi-inovasi IPB.  Selain itu menyumbangkan pemikiran untuk mendukung pemerintah, sehingga  masyarakat, industri dan pemerintah melihat kontribusi IPB. Renstra dibuat untuk lima tahun ke depan dan harus menjadi acuan, sehingga gerak langkah kita menjadi seiring sejalan,” ucap Rektor  IPB. Oleh karena itu, kata Rektor IPB, unit-unit yang ada di IPB dalam Renstra harus punya target program sebagai tolak ukuran.

“Saya berharap IPB melalui pusat-pusat penelitian punya peran dalam tiga hal yaitu percepatan community development, industrial straighten,  governance support. Mau tidak mau ranahnya ada di LPPM dan pusat.Diharapkan pusat-pusat studi mampu memetakan, menempatkan posisinya, fokus bisa bermacam-macam, bisa ke masyarakat,  bisa ke industri dan memberikan support kepada pemerintah. Dalam rangka itu kita ingin IPB ada di mana-mana sekecil apa pun. Kontribusinya menunjukkan IPB hadir. Dengan demikian masyarakat akan merasakan betul kehadiran IPB,” jelas Rektor IPB.

Selain itu dalam merespon teknologi 4.0, Rektor IPB menyampaikan perlul adanya percepatan evolusi. IPB harus bisa menghadirkan teknologi inovasi itu betul-betul hadir di masyarakat, karena inovasi itu yang akan ditiru masyarakat. Misalnya untuk smart farming, smart fisheries dan sebagainya. 

Sekretaris LPPM IPB,  Prof. M. Faiz Syuaib dalam lokakarya ini memaparkan terkait pemetaan dari pusat-pusat studi di IPB, dasar hukum, ruang lingkup dan  ukuran yang telah dilakukan di tahun 2018. “Di tahun 2018 ada  379 keterlibatan dosen dan 539 mahasiswa dengan  output publikasi ilmiah domestik berjumlah 122 karya,” kata Prof. Faiz. (dh/ris)