Rektor IPB Lepas 262 Mahasiswa Ikuti IPB Goes To Field dan ASEAN SLP 2018

Rektor IPB Lepas 262 Mahasiswa Ikuti IPB Goes To Field dan ASEAN SLP 2018

rektor-ipb-lepas-262-mahasiswa-ikuti-ipb-goes-to-field-dan-asean-slp-2018-news
Berita

Institut Pertanian Bogor (IPB) Goes to Field (IGTF) tahun 2018 melahirkan program baru yang disebut ASEAN Service Learning Program (ASEAN SLP). Yakni program sejenis yang bekerjasama dengan universitas di negara-negara ASEAN. IGTF tahun 2018 ini merupakan pelaksanaan IGTF kesebelas, sementara program baru ASEAN SLP merupakan pelaksanaan yang kedua. Acara pelepasan mahasiwa IGTF IPB dan ASEAN SLP 2018 ini diadakan Senin (23/7) bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor.

Rektor IPB, Dr. Arif Satria dalam sambutannya mengatakan bahwa mahasiswa IPB peserta IGTF dan ASEAN SLP 2018 harus mau belajar, mengasah soft skill dan menikmati proses di lapangan. “Kalian akan mendapatkan pengalaman yang berharga di lapangan dan harus banyak belajar di masyarakat. Dalam kegiatan ini kemampuan kalian dalam mengatasi permasalahan pembangunan di masyarakat akan meningkat,” ujarnya.  

Rektor menegaskan, kemampuan memahami kebutuhan masyarakat itu penting. Kebutuhan masyarakat inilah dasar kita untuk membuat riset atau menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Tugas kalian adalah bagaimana membangun, memotivasi dan memberikan inspirasi kepada anak-anak di daerah agar punya “mimpi”, mau maju dan terus berkembang pemikirannya untuk mau belajar dan berprestasi,” tandas Rektor.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Ir. Aji Hermawan, MM menjelaskan bahwa IPB Goes to Field dan ASEAN SLP adalah kegiatan pendidikan dalam bentuk pembelajaran mahasiswa bersama masyarakat dengan cara tinggal, beradaptasi, dan bekerja bersama-sama masyarakat. Status kegiatan ini adalah non-kurikuler yang dilakukan secara sukarela oleh mahasiswa yang berminat dan diseleksi secara bertahap. Tujuan IPB Goes to Field dan ASEAN SLP adalah memfasilitasi mitra kerja IPB dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan pembangunan di masyarakat.

Peminat kegiatan ini sangat banyak dari tahun ke tahun, baik jumlah mahasiswa IPB maupun jumlah perguruan tinggi lain yang bergabung. Pada tahun 2018 ini IGTF diikuti oleh IPB dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). ASEAN SLP diikuti oleh IPB dan Universiti Putra Malaysia (UPM). Peserta IPB Goes to Field dan ASEAN SLP Tahun 2018 adalah 223 mahasiswa IPB dengan kualifikasi telah menyelesaikan semester empat. Peserta berasal dari berbagai program studi yang ada di IPB. Namun diutamakan mahasiswa yang memiliki keahlian yang sesuai dengan program masing-masing

Dalam IGTF tahun 2018 ini bergabung pula peserta dari universitas mitra yaitu UPI sebanyak 30 orang dan dalam ASEAN SLP bergabung peserta UPM sebanyak 9 orang. Dengan demikian jumlah keseluruhan mahasiswa peserta IGTF dan ASEAN SLP tahun 2018 adalah 262 orang.

Harapannya kegiatan IGTF IPB dan ASEAN SLP 2018 ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi, meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap permasalahan yang berkembang di masyarakat, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat dan membantu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat, meluasnya jaringan kemitraan yang dimiliki IPB dan terjaringnya umpan balik bagi IPB guna mengembangkan kegiatan tri dharma perguruan tinggi,” tuturnya.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan baik dari Kepala LPPM UPI, Dr. Yadi Ruyadi dan perwakilaan dari UPM, Prof. Norsida. Keduanya sepakat ingin belajar ke IPB bagaimana dapat menerjunkan mahasiswa dalam membantu mengatasi persoalan pertanian di masyarakat secara sukarela.

Kegiatan IPB Goes to Field Tahun 2018 dilaksanakan selama tiga minggu yaitu pada 25 Juli–12 Agustus 2018 dan ASEAN SLP dilaksanakan selama dua minggu, yaitu pada 25 Juli–03 Agustus 2018.

IGTF tahun ini berisi program pengembangan budidaya padi di Kabupaten Tanah Bumbu, Klinik Tanaman di Kabupaten Pekalongan, Kesehatan Hewan di Provinsi Sulawesi Selatan, Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Kabupaten Kediri dan Subang, Pengembangan Hulu-hilir bidang Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Sukabumi dan DAS Citarum Harum di Kabupaten Bandung. Program ASEAN SLP yaitu Peningkatan Keamanan dan Kualitas Produk Olahan Pangan UMKM di Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, dan Pra Master Plan Desa Wisata Karangmulya di Kabupaten Tegal. (Awl/Zul)