Peneliti IPB Optimalkan Produksi Jintan Hitam Indonesia

Peneliti IPB Optimalkan Produksi Jintan Hitam Indonesia

peneliti-ipb-optimalkan-produksi-jintan-hitam-indonesia-news
Berita

Jintan hitam (Nigella sativa L.) adalah tanaman obat yang berasal dari daerah Asia Barat dan kawasan Mediterania yang beriklim sub tropis. Dalam bahasa Inggris ia disebut black seed atau black cumin. Dalam bahasa Arab disebut habbat-ulbarakah atau habbat-ul-sauda. Bagian yang dimanfaatkan adalah bijinya yang banyak digunakan untuk obat dan rempah. Biji jintan hitam bermanfaat diantaranya untuk anti-mikrob, anti-parasit, anti-kanker, anti-imflamasi, anti-oksidan, anti-tumor, dan anti-diabetes.

Tiga orang peneliti yang terdiri dari Rudi Suryadi dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, Munif Ghulamahdi beserta Ani Kurniawati dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) meneliti pertumbuhan jintan hitam yang dipupuk dengan nitrogen dan fosfor.

“Indonesia yang beriklim tropis umumnya mempunyai suhu, kelembaban, dan curah hujan yang lebih tinggi dengan keasaman tanah yang rendah, sehingga tanaman jintan hitam memerlukan adaptasi di lingkungan tumbuh yang baru. Perbedaan lingkungan tumbuh akan berpengaruh terhadap respon tanaman dalam menyerap unsur hara di dalam tanah. Kita ingin melihat dosis optimum pupuk N dan P yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi jintan hitam yang beradaptasi pada iklim tropis,” ujar Ani.

Tim peneliti ini memelihara jintan hitam percobaannya di Kebun Percobaan Manoko, Lembang, Jawa Barat. Jintan hitam yang dipelihara diberi perlakuan dosis pupuk N dan P yang berbeda. Peneliti ini menemukan bahwa pemupukan N dan P dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, indeks luas daun, laju tumbuh relatif, laju asimilasi bersih, bobot kering tanaman, jumlah kapsul per tanaman, jumlah biji per kapsul, bobot biji per tanaman, dan bobot 1,000 biji.”Pertumbuhan dan produksi jintan hitam masih meningkat sampai dosis tertinggi pupuk N dan P sehingga penambahan dosis pupuk masih perlu dipelajari untuk mendapatkan dosis optimum.

“Pertumbuhan dan produksi jintan hitam semakin meningkat dengan meningkatnya pemupukan N dan P sampai dosis maksimum perlakuan 120 kg N/ha dan 120 kg P2O5/ha. Kami tidak memperoleh dosis optimum pupuk N dan P. Pemupukan N lebih berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman, sedangkan pemupukan P lebih berperan terhadap peningkatan produksi,” ungkapnya.(IR/Zul)