IPB Teliti Manfaat Kitosan Ulat Sutra sebagai Antioksidan

IPB Teliti Manfaat Kitosan Ulat Sutra sebagai Antioksidan

ipb-teliti-manfaat-kitosan-ulat-sutra-sebagai-antioksidan-news
Berita

Stres oksidatif memainkan peran besar dalam perkembangan penyakit-penyakit terkait dengan pola hidup, seperti kanker dan kardiovaskuler. Stres oksidatif terjadi ketika keseimbangan antara antioksidan dan Reactive Oxigen Species (ROS) terganggu karena menurunnya jumlah antioksidan maupun akumulasi ROS di dalam tubuh.  Salah satu cara dalam penghambatannya adalah dengan penyediaan antioksidan bagi tubuh.

Upaya pencegahan terhadap penyakit-penyakit tersebut dapat dilakukan melalui pengubahan pola hidup, konsumsi pangan harian, maupun pengobatan medis. Pengubahan pola konsumsi pangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan meningkatkan konsumsi makanan yang sehat dan kaya antioksidan.

Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian tentang aktivitas antioksidan karboksimetil kitosan pupa ulat sutra dan efeknya. Peneliti tersebut Dzul Fadly, Prof. Clara Meliyanti Kusharto, Dr.Lilik Kustiyah dan Dr. Pipih Suptijah. Penelitian ini dilakukan pada September 2015 hingga Januari 2017 bertempat laboratorium IPB.

Prof. Clara mengatakan, karboksimetil kitosan (KMK), salah satu jenis turunan kitosan yang dipercaya banyak memberikan manfaat terhadap kesehatan, antara lain sebagai antioksidan, antihipertensi, antiinflamatori, antimikrobial, dan anti kanker. Selain cangkang hewan krustasea, pupa ulat sutra yang merupakan limbah industri sutra juga merupakan sumber alternatif dari kitosan beserta turunannya. Hal ini menunjukkan bahwa limbah ini berpotensi sebagai bahan sumber antioksidan KMK.

Prof. Clara menambahkan, limbah produksi benang sutra yang diperoleh melalui pemintalan kokon berupa pupa. Saat ini pupa ulat sutra diketahui dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan tinggi protein berupa tepung yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan makanan pendamping ASI (MPASI), nugget, maupun flakes.  Proses pembuatan bahan makanan tinggi protein dari kokon menyisakan kulit kokon yang diketahui mengandung kitosan.

“Pupa ulat sutra yg digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa industri pemintalan sutra di Wajo, Sulawesi Selatan dan Pati, Jawa Tengah yang menggunakan ulat sutra dengan spesies dan galur yang sama. Kemudian, pupa diolah untuk memperoleh kulit pupa dan selanjutnya diproses menjadi kitosan,” ujar Prof. Clara.

Hasil penelitian membuktikan bahwa KMK memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menghambat radikal bebas. Hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif pangan sumber antioksidan sebagai upaya untuk mencegah stres oksidatif yang memicu terjadinya penyakit degeneratif. Selain itu, mampu memberikan nilai ositif pada ekosistem melalui pemanfaatan kembali limbah industri sutra.(AT/ris)