Semarak “Saya Indonesia, Saya Pancasila” di Upacara 1 Juni di IPB

Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni di lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) dipimpin langsung Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Prof. Dr. Yonny Koesmaryono. Peringatan hari lahir Pancasila mengukuhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upacara yang digelar di Lapangan Upacara Rektorat Kampus IPB Dramaga Bogor ini mengusung tema “Saya Indonesia, Saya Pancasila”.
Sebagai Pembina Upacara, Prof. Yonny membacakan amanat keputusan Presiden RI No. 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Presiden menyerukan dan mengajak seluruh bangsa bahu-membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan diantara kita. “Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, saling membantu untuk kepentingan bangsa,” ujar presiden dalam sambutan tertulisnya.
Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan ldeologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.
“Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustad, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila,” ujar presiden.
Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRl, anti Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi lndonesia.
Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan diantara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan
Upacara Kelahiran Pancasila di lingkungan IPB ini dihadiri mahasiswa, jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan Agrianita IPB. (Awl)