Bambu dalam Simposium Internasional di IPB

Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan University of Pittsburgh USA, International Network for Bamboo and Rattan (INBAR), Conventry University, British Council, Institut of International Education menggelar Simposium Internasional “Bamboo in the Urban Environmental”. Acara digelar di IPB International Convention Center (IICC) Bogor (7-8/3).
Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Kehutanan IPB Dr. Naresworo Nugroho menyampaikan bahwa simposium ini membahas standarisasi atau ISO bambu. Simposium yang dihadiri oleh 14 negara di seluruh dunia, yakni Indonesia, Amerika Serikat, China, Indonesia, India, Mexico, Ethiopia, Colombia, Australia, Inggris, Netherland, Ghana, Philipina, dan Switzerland ini menghadirkan para peneliti dan mahasiswa S3 yang konsern terhadap perkembangan perbambuan dunia.
Dr. Naresworo mengatakan, IPB merupakan salah satu anggota konsorsium internasional bambu. “Ini merupakan tahun ke-3 mengadakan simposium internasional. Aktivitasnya antara lain sharing pengalaman, kerjasama riset, dan student mobility. Harapannya draft standardisasi baru terkait bambu dapat diadopsi oleh masing masing negara,” ujarnya.
Hadir sebagai keynote speaker adalah Kepala Badan Standardisasi Nasional, Prof. Bambang Prasetya, yang juga seorang peneliti bambu tanah air. Dalam keynote speech-nya, ia menyampaikan pentingnya standardisasi bambu saat ini karena banyaknya keuntungan dan keunggulan yang dapat dihasilkan dari bambu.
Dikatakannya, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak jenis bambu lebih dari 160 spesies. Bambu juga banyak menghasilkan ribuan produk akhir, seperti bahan bangunan, furniture, sumber energi alternatif, dan sumber nutrisi makanan. Keuntungan lain dari bambu adalah ramah lingkungan. Bambu juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mencapai banyak tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan. Dengan melihat potensi penggunaan dan karakteristik, pengembangan bambu dan industri menjadi strategis dan penting bagi Indonesia untuk melakukan standardisasi bambu.(dh)