Pelatihan untuk Reproduksi Ruminansia Bersama IPB dan PDHI Cabang Jawa Barat II
Divisi Reproduksi dan Kebidanan, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi (KRP) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat II, menggelar pelatihan aplikasi Ultrasonografi (USG) untuk diagnosa kebuntingan dan penanganan gangguan reproduksi pada hewan ternak ruminansia. Kegiatan yang berlangsung pada 20-22 Oktober 2016 ini digelar di Unit Rehabilitasi Reproduksi (URR), Divisi Reproduksi dan Kebidanan, Departemen KRP FKH-IPB dan diikuti oleh para dokter hewan yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Acara ini disponsori oleh perusahaan alat kesehatan PT Karindo Alkestron yang menyediakan alat USG SonoDop dengan berbagai fitur selama kegiatan sehingga peserta tidak canggung dalam mengaplikasikan alat ini.
Prof. Iman Supriatna, selaku Ketua Divisi sekaligus penanggung jawab acara, menjelaskan bahwa acara ini penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter hewan Indonesia, terutama dalam mendiagnosa kebuntingan dan gangguan reproduksi pada hewan ternak disertai dengan terapi terbaik. Melalui pelatihan gelombang pertama tingkat dasar ini, diharapkan terjadi pertukaran informasi, diskusi dan peningkatan IPTEKS antara kolega dokter hewan sehingga mampu meningkatkan layanan medis kolega dokter hewan di lapangan kepada masyarakat yang semakin meningkat espektasinya dalam memelihara ternak yang sehat dan produktif.
Hal senada disampaikan Prof Deni Noviana, selaku Ketua PDHI Cabang Jawa Barat II yang mengatakan pentingnya dokter hewan Indonesia untuk dapat mengupdate IPTEKS dan keterampilan untuk memelihara kompetensinya sebagai dokter hewan.
Sementara itu, Dekan FKH IPB, Prof Srihadi Agungpriyono menjelaskan bahwa IPB akan selalu aktif memberikan pelatihan ilmu tidak hanya untuk mahasiswa namun juga untuk para alumni. “Saat ini pergguruan tinggi mendapat amanah dari Kemenristekdikti RI untuk terus memberikan pengajaran tidak hanya untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, namun juga untuk alumni agar terjadi keberlanjutan pendidikan di bidang profesi dokter hewan,” ujarnya.
Acara ini dibimbing oleh para pakar ilmu reproduksi dari Divisi Reproduksi dan Kebidanan, Departemen KRP FKH-IPB. Dokter hewan peserta pelatihan gelombang pertama sebanyak 12 orang, berasal dari Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Selain teori, peserta sekaligus melakukan praktik langsung ke lapangan untuk menggunakan USG, mendiagnosa kebuntingan dan gangguan reproduksi dan melakukan penanganannya di Kawasan Usaha Ternak (KUNAK) Bogor. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, pengetahuan dan keterampilan dokter hewan semakin meningkat dalam melayani masyarakat peternak sebagai usaha untuk peningkatan populasi ternak nasional sehingga swasembada daging dapat dicapai. Pelatihan USG yang merupakan pendidikan keberlanjutan ini akan terus dilakukan untuk memenuhi fungsi tridharma perguruan tinggi bekerja sama dengan asosiasi profesi dokter hewan yaitu PDHI.***
