Departemen ITK IPB Mengikuti Sidang Komisi Istilah Kelautan

Departemen ITK IPB Mengikuti Sidang Komisi Istilah Kelautan

Sidang-Komisi-Istilah-Kelautan
Berita
Bahasa menunjukkan Bangsa. Demikian istilah yang sering kita dengar. Pengembangan kosakata dan istilah  merupakan kegiatan dalam perencanaan bahasa (language planning) khususnya pengembangan bahasa. Dalam pengembangan kosakata dan peristilahan biasanya dibentuk kelompok kerja yang membahas kosakata dan peristilahan tertentu sebelum dibakukan dan digunakan. Pada umumnya, konsep ilmu pengetahuan modern yang dipelajari, digunakan, dan dikembangkan oleh pengguna ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) di Indonesia dilambangkan atau dituliskan dengan istilah asing.
 
Untuk itu diperlukan pemadanan atau pengindonesiaan istilah ilmu tertentu. Hal ini terungkap dalam rapat kerja Pengembangan Kosakata dan Istilah yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (24-27/5) di Bandung.  Rapat kerja ini membahas tiga bidang ilmu, yakni kelautan, manajemen, dan psikologi. Sedangkan Komisi Penyelarasan Istilah terdiri dari bidang ilmu dasar, bidang manajemen, keuangan, dan perbankan, dan bidang teknologi informasi.
 
Rapat kerja Sidang Komisi Ilmiah I dibuka oleh Prof.Dr. Dadang Sunendar, M.Hum selaku Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.  Untuk komisi kelautan dibagi dalam bidang Biologi Laut, Geologi Laut, Oseanografi Fisika, dan Akustika Kelautan.  Kegiatan Sidang Komisi Ilmiah tersebut menghadirkan Dr. Henry M. Manik (Institut Pertanian Bogor) dan Dr. Irsan S. Brodjonegoro (Institut Teknologi Bandung) sebagai Tim Pakar untuk bidang Akustika Kelautan, Dr. Tri Prartono, serta didampingi oleh narasumber bahasa dari Badan Bahasa.  Komisi bidang ilmu akustika kelautan bertugas untuk menyusun taksonomi, menginventarisasi istilah bidang ilmu akustika kelautan berdasarkan taksonomi, mencari dan membahas konsep istilah yang telah diinventarisasi, mendefinisikan istilah berdasarkan konsep dan konteks, serta memadankan istilah berdasarkan konsep, konteks, dan definisinya.
 
“Pembuatan kamus istilah bidang Ilmu Akustika Kelautan sangat penting dilakukan karena akan memudahkan dalam berkomunikasi kepada mahasiswa, peneliti, dan stakeholder”, ungkap Dr. Henry M. Manik yang mengajar dan meneliti dalam bidang Akustika Kelautan, Teknologi SONAR, dan Instrumentasi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB.***