Sebanyak 56 Gubernur Bank Syariah Sedunia Hadir di IPB

Sebanyak 56 Gubernur Bank Syariah Sedunia Hadir di IPB

AR8A3980
Berita
 Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Seminar Internasional Inovasi Microfinance Syariah dan Launching Departemen Ekonomi Syariah FEM IPB (14-15/5) di Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Darmaga dan Hotel Santika Bogor. Tema yang diusung adalah “Meningkatkan Pertumbuhan dan Pengentasan Kemiskinan Melalui Pembangunan Infrastuktur dan Financial Inclusion”. Pertemuan tahunan ini mempertemukan 56 Gubernur Bank Syariah, Menteri Keuangan dan Ekonomi, dan pemimpin tertinggi dari mitra internasional dan regional masing-masing negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
 
Rektor IPB, Prof.Dr. Herry Suhardiyanto menyambut baik seminar ini. Menurutnya, kegiatan seminar dan launching Departemen Ekonomi Syariah FEM IPB  menjadi moment penting bagi IPB selaku perguruan tinggi negeri yang memiliki fokus pada pertanian secara umum.
 
“IPB melalui Program Studi Ekonomi Syariah, Departemen Ilmu Ekonomi FEM memiliki tanggung jawab lahirnya ekonomi Islam yang tidak hanya menguasai dan menjadi ahli di bidang ekonomi saja, tetapi juga penguasaan nilai-nilai syariah dalam rangka pembangunan pertanian dalam arti luas,” katanya.
 
Pada bagian lain, rektor menyampaikan IPB siap untuk menerima lebih banyak mahasiswa asing dengan dukungan dari beasiswa Islamic Development  Bank (IDB). Saat ini, terangnya, IPB telah menerima mahasiswa asing, terutama dari Afrika dan Asia, untuk belajar di IPB dengan beasiswa dari IDB.
 
Menteri Keuangan RI, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, menyampaikan, pemerintah sangat mendukung kerjasama IDB dalam pengembangan Islamic Microfinance untuk kebutuhan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dikatakannya, kemiskinan adalah masalah struktural, maka strategi pengentasannya pun harus sistematis, komprehensif dan institusional. “Pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk pengentasan kemiskinan. Lembaga keuangan mikro  syariah  adalah lembaga yang telah terbukti efektif mengatasi kemiskinan di semua negara berkembang, termasuk di Indonesia,” ujarnya.
 
Pada kesempatan yang sama, General Director of Islamic Research and Training Institute (IRTI) IDB, Prof.Dr. Mohamed Azmi Omar, mengungkapkan IDB merupakan salah satu lembaga keuangan syariah internasional yang terlahir dari deklarasi yang diserukan  dalam Konferensi Menteri Keuangan negara-negara muslim di Jedah pada tahun 1393 H/1973 M. IDB beranggotakan 56 negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
 
IDB menginisiasi terbentuknya Islamic Research  and Training Institute (IRTI) sebagai lembaga riset internasional untuk melakukan penelitian terkait isu-isu ekonomi dan keuangan syariah. IRTI-IDB menggalang kerjasama dengan seluruh negara OKI untuk  melakukan  upaya-upaya akselerasi laju pertumbuhan dan perkembangan ekonomi  dan keuangan syariah secara berkelanjutan dari sisi akademisi dan penelitian.
 
Seminar juga diisi dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara IPB dengan dua instansi, yaitu Bank BNI Syariah dan Harian Umum Republika. (Awl)