IPB Gelar Lokakarya Pengarus-utamaan Isu Perubahan Iklim

IPB Gelar Lokakarya Pengarus-utamaan Isu Perubahan Iklim

Menteri-LHK
Berita
Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar acara “Lokakarya Pengarus-utamaan Isu Perubahan Iklim ke Dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi dan Kebijakan Riset Nasional”, Selasa (10/5), di IPB International Convention Center (IICC) Bogor. Kegiatan ini hasil kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi), Asosiasi Ahli Perubahan Iklim dah Kehutanan Indonesia (APIK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI. 
 
Direktur Eksekutif Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM – SEAP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB,  Prof.Dr. Rizaldi Boer mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka merumuskan langkah-langkah pengarus-utamaan isu perubahan iklim ke dalam pengembangan pendidikan tinggi dan kebijakan riset nasional. Selain itu juga untuk mendapatkan masukan dari para pihak terkait kebutuhan riset dan pendidikan tinggi untuk mendukung implementasi kebijakan perubahan iklim pasca kesepakatan Paris, dimana Indonesia sepakat terkait konvensi perubahan iklim yang dilakukan oleh negara-negara di dunia yang dilakukan di Paris atau disebut dengan Paris Agreement pada 12 Desember 2015. Dalam kesepakatan tersebut Presiden RI pada waktu itu menyatakan secara jelas bahwa Indonesia siap berkontribusi dalam aksi global menurunkan emisi yaitu menetapkan target penurunan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030.
 
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Siti Nurbaya menyampaikan bahwa terkait agenda perubahan iklim dunia tentunya membutuhkan dukungan keilmuan, mulai dari ilmu dasar hingga ilmu terapan. “Dalam konteks perubahan iklim, saya melihat pentingnya terus bersama akademisi dan kampus dalam melakukan peningkatan riset dan pendidikan tinggi. Dengan demikian akademisi dan kampus menjadi pemeran penting dalam keberhasilan upaya negara melakukan internalisasi agenda-agenda perubahan iklim,” ujarnya.
 
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor IPB, Prof.Dr. Herry Suhardiyanto. Hadir sebagai pembicara diantaranya adalah Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, Ir. Rahmat Witoelar; Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Dr. Nur Masripatin;  Ketua Dewan Pengarah Nasional Perubahan Iklim Ir. Sarwono Kusuma Atmaja; Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Dr. Rochmat Wahab, dan Ketua Dewan Riset Nasional Dr. Bambang Setiadi. (dh)