Peresmian Museum Serangga Prof. Soemartono Sosromarsono

Peresmian Museum Serangga Prof. Soemartono Sosromarsono

Museum-serangga
Berita
Museum Serangga adalah unit dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian (Faperta) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mengembangkan, mengelola dan mengoleksi aneka ragam spesimen serangga untuk keperluan pendidikan dan penelitian. Dalam sejarahnya, Museum Serangga telah berganti-ganti nama, bertransformasi dari laboratorium kemudian menjadi Insect Teaching  and Collection Center (ITCC) kemudian lebih mudah disebut Insect Teaching Collection (ITC), dan seiring waktu sivitas akademika Departemen Proteksi Tanaman lebih nyaman menyebutnya sebagai Museum Serangga.
Adalah sejarah baru, pada Senin 14 Maret 2016, Museum Serangga diresmikan dengan penamaan Museum Serangga Prof. Soemartono Sosromarsono, sebagai apresiasi atas jasa beliau dalam pengajaran dan pengembangan entomologi di Indonesia. Hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun yang ke-86 Prof Soemartono Sosromarsono. Beliau merupakan entomologis pribumi pertama di Indonesia (sebelumnya entomologis Belanda) mengawali karier sebagai asisten dosen entomologi Fakultas Pertanian UI sejak 1956.
Prof Dr Soemartono Sosromarsono merupakan ilmuwan yang berada di balik lahirnya Inpres No. 3 tahun 1986 tentang Peningkatan Pengendalian Hama Wereng Coklat pada Tanaman, yang merupakan tonggak pertama Pengendalian Hama Terpadu di Indonesia.
Museum Serangga Prof Soemartono Sosromarsono diresmikan oleh Dekan Faperta IPB Dr. Agus Purwito dan dihadiri oleh segenap staf pengajar, tenaga kependidikan, mahasiswa  dan tamu undangan.
Museum Serangga IPB telah dikunjungi oleh ribuan pelajar (TK, SD, SMP, SMA), mahasiswa, peneliti dan masyarakat umum.  Museum serangga ini memiliki spesimen serangga pertanian lebih dari 4.000 (empat ribu) koleksi  yang merupakan spesimen standar yang telah berumur puluhan tahun (sejak 1990). Selain itu museum juga memiliki spesimen yang dipamerkan (displayed specimens) yang terdiri dari 112 famili dari 25 ordo serangga yang ditata berdasarkan taksonominya. Di museum juga dipamerkan lebih dari 166 spesies hama yang diatur berdasarkan komoditas inangnya (hama tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan), spesimen serangga penyerbuk, predator, dan parasitoid.***