Perlengkapan yang Harus dibawa ke Tanah Suci

Perlengkapan yang Harus dibawa ke Tanah Suci

Haji-1-Mei
Berita
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Hurriyyah Institut Pertanian Bogor (IPB), kembali menggelar “Pelatihan Haji dan Umroh 2015”, Jumat (1/5) di Ruang Sidang 1 Masjid Al-Hurriyyah Kampus IPB Dramaga Bogor. Pelatihan yang mengambil tema “Rangkaian Perjalanan Haji dan Umroh” ini menghadirkan Iman Anugerah Bintoro, ST, M.Si, alumni Pelatihan Haji dan Umroh DKM Al-Hurriyyah.
 
Dikatakan, jika calon jamaah haji telah mempersiapkan dengan baik batin maupun lahir, persiapan selanjutnya adalah memastikan dan mengepak barang-barang dan perlengkapan yang akan dibawa ke tanah suci. Perlengkapan tersebut antara lain: kopor, tas tentengan, tas pasport, kain Ihrom, sajadah, semprotan air, payung, kacamata hitam, alat mandi dan perawatan diri. Selain  itu yang juga harus dibawa adalah pakaian, baju hangat, sabuk haji, mukena, kain sarung, baju gamis, kaos kaki, celana panjang, sandal, obat-obatan, tasbih, senter, kantong, alat mencuci dan menjemur, peralatan makan, baju seragam, peci, logo panitia, dan makanan kering. 
 
Selanjutnya, para calon jamaah haji diharapkan mengikuti rangkaian kegiatan di Asrama Embarkasi Haji. Selama di asrama, dilakukan pemeriksaan ulang kesehatan, pembagian uang bekal atau living cost untuk 33 hari, pembagian gelang identitas, pengumuman dan pembekalan dari panitia, dan terakhir dilaksanakannya praktik manasik haji. 
 
“Selama di asrama haji, sebaiknya gunakan waktu untuk istirahat, karena 24 jam berikutnya akan terbang menuju tanah suci. Begitu pula ketika sudah dalam pesawat sebaiknya istirahat total karena perjalanan masih sekitar 10 jam,” ujar Iman Anugerah Bintoro, ST, M.Si. 
 
Sesampainya di tanah suci, para jamaah calon haji diharapkan melatih dan meningkatkan kualitas bersabar, sebab akan menghadapi banyak situasi sulit yang membutuhkan kesabaran panjang. Misalnya harus menghadapi perbedaan cuaca dan suhu udara, kebiasaan selama di negeri orang, makanan yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari, berbaur dengan orang lain yang tentu saja memiliki tabiat dan kebiasaan yang macam-macam, jenuh menunggu, mengantri dan berdesakan, tiba-tiba terserang penyakit atau kondisi tubuh menurun, dan fasilitas yang harus dipakai bersama. (Awl)