Latih Leadership dan Manajerial Pimpinan, IPB Hadirkan Rhenald Kasali

Direktorat Sumberdaya Manusia (SDM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Pelatihan Leadership dan Manajerial Kepemimpinan, 16-17/10 bertempat di Cisarua, Kabupaten Bogor. Dalam kesempatan ini dilakukan beberapa diskusi diantaranya terkait perencanaan IPB tahun 2015 dan diskusi implementasi perubahan organisasi sesuai dengan PP 66 Tahun 2013. Rektor IPB, Prof.Dr. Herry Suhardiyanto memaparkan materi PT BHMN ke PTN BH yang dituangkan pada TAP MWA No. 8 Tahun 201 4 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) IPB yang merupakan peraturan turunan dari PP 66 tahun 2013 tentang Statuta IPB yang menetapkan beberapa perubahan, diantaranya dalam hal pelaksana akademik. Selain Fakultas, dan Sekolah Pascasarjana, pelaksana akademik lainnya adalah Sekolah Bisnis, Sekolah Vokasi (Semula Program Diploma), dan Program Pendidikan Kompetensi Umum (semula Tingkat Persiapan Bersama). Rektor berharap semua unsur dapat berkomitmen secara utuh untuk melaksanakan tugas-tugas dalam perubahan ini sepenuh kemampuan.
Turut mengisi rangkaian acara ini, Prof. Rhenald Kasali (Rumah Perubahan). Dalam rangkaian kegiatan ini, Prof. Rhenald Kasali memberikan dua sesi materi, masing-masing tentang Change Management Breading Paradigm dan Change Mindset.
Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan perubahan, mulai dari perubahan perilaku, keterampilan manajerial, leadership/entrepreneurship, service excellence, alignment, motivasi bekerja, inovasi, manajemen sumberdaya manusia, pemasaran, dan keselamatan kerja. Rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc menyatakan, "IPB ingin melakukan perubahan. Dalam kesempatan ini Prof. Rhenald Kasali akan berbagi dan menjelaskan bagaimana kita melakukan perubahan yang efektif dan tentu saja ke arah yang lebih baik. Mudah-mudahan sharing pengalaman, wawasan dan pandangan yang disampaikan akan mengantarkan IPB kepada kemajuan yang lebih baik pada masa yang akan datang".
Prof. Rhenald Kasali menyatakan, "Awal perubahan selalu tidak enak dan jauh dari mengasyikkan. Sering sekali Anda berhadap-hadapan dengan orang lain ketika akan melakukan perubahan. Perubahan tidak akan terjadi jika kita saling mengandalkan. Harus ada inisiatif, harus ada satu orang yang memulai agar tidak saling mengandalkan. Manajemen perubahan sangat penting dalam hal ini, kita manage isunya, kita angkat topiknya, kita tentukan sasaran bersama, kita gerakkan bersama, kita arahkan pikiran kita dan kita samakan perspektif kita menuju perubahan."
Guru Besar Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa apa yang IPB lakukan sekarang dengan mengadakan pelatihan ini adalah menjadikan perubahan sebagai pesta besar. "Jika kita menjadikan perubahan sebagai pesta besar, maka tidak akan terasa berat karena we do it together karena kita berpartisipasi, kita rumuskan perubahan seperti apa. Kita harus berpikir proaktif agar kita sama-sama berubah dan tidak berhadap-hadapan," tandasnya. (RF)