IPB Tuan Rumah Forum Riset Keuangan Syariah 2014

IPB Tuan Rumah Forum Riset Keuangan Syariah 2014

OJK
Berita

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan Forum Riset Keuangan Syariah 2014 dengan tema ?Mewujudkan Industri Keuangan Syariah yang Efisien, Berdayasaing dan Berkontribusi Lebih Besar dalam Pembangunan Ekonomi Nasional?. Acara digelar di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga, 14/10. Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, MSc menyampaikan acara ini penting untuk IPB, untuk mengetahui dan memastikan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. ?Saya sangat menyambut baik digelarnya acara ini dan ini merupakan apresiasi pengakuan bahwa IPB telah mempunyai dosen program studi dan mahasiswa yang menekuni bidang Ekonomi Syariah. Selain itu Program Studi Ekonomi Syariah, meskipun usianya masih ?balita? namun berhasil menempati posisi lima besar di IPB dalam keketatan seleksi calon mahasiswa baru. Kepada mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Rektor menyampaikan agar senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat luas dengan belajar sungguh-sungguh supaya perekonomian lebih bisa berkeadilan yang akan memperkuat sektor ekonomi Syariah dalam memperkuat kebijakan di negara kita.

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan menandaskan, Ekonomi Syariah merupakan kewajiban untuk dilaksanakan. ?Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar. Selain memiliki sumberdaya alam yang indah, Jawa Barat juga memiliki jumlah penduduk yang potensial sebanyak 44.548.431 jiwa. Selain itu, Jawa Barat juga menjadi pusat industri, manufaktur, pendidikan dan berbatasan dengan Ibukota negara, ? jelasnya. Ditambahkannya, Jabar menempati Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi ke-3 nasional. ?Otonomi daerah merupakan peluang pengembangan ekonomi berbasis Syariah. Rencana untuk mengembangkan ekonomi Syariah di Jabar antara lain: membentuk Jamkrida Syariah 2016; pembinaan dan pengembangan BMT dan koperasi Syariah, serta Penyaluran Kredit Cinta Lingkungan (KCL), ? urainya. Untuk membentuk bank devisa Jawa Barat, Gubernur menyampaikan perlu adanya paradigma baru terhadap generasi muda terkait cita-cita generasi muda tidak lagi menjadi karyawan melainkan pengusaha atau pedagang.

Dr. Firdaus Djaelani, Dewan Komisioner OJK menandaskan tak hanya menjadi tantangan buat OJK untuk menumbuhkan Ekonomi Syariah di Indonesia, namun juga tantangan bagi para akademisi untuk terus mengembangkan riset dalam bidang Ekonomi Syariah. Peluang pertumbuhan perekonomian Syariah masih sangat luas dan perlu ditopang oleh aktifitas riset, selain perlunya peningkatan jumlah akademisi. ?Sejauh ini, pertumbuhan dan capaian perbankan Syariah telah diakui secara nasional, ? tegasnya.

Dekan FEM IPB, Prof. Dr. Yusman Syaukat mengatakan acara yang digelar 14-16 Oktober ini dihadiri oleh sekitar 2000 orang, termasuk di dalamnya perwakilan 132 perguruan tinggi dan 70 rektor dan wakil rektor se-Indonesia. Momen ini menganugerahkan penghargaan kepada 12 pemakalah yang menjadi the best paper. (dh)