Studium General Pra Wisuda, Alumni IPB Harus Survive Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

Studium General Pra Wisuda, Alumni IPB Harus Survive Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

DSC_4418
Berita

IPB kembali menggelar pelantikan wisudawan pada 3 September 2014. Untuk itu Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni  atau CDA IPB menggelar acara Studium General Pra Wisuda bagi para calon wisudawan. Acara digelar di Auditorium Andi Hakim Nasoetion (1/9).

Dalam sambutannya Direktur Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni IPB, Dr. Syarifah Iis Aisyah menyampaikan selamat kepada para calon wisudawan. Dr. Syarifah menambahkan pada saat diwisuda maka secara resmi  akan berganti status dari mahasiswa menjadi alumni. “Saat upacara wisuda hanya ada dua pidato yaitu rektor yang akan  melepas mahasiswa dan akan disambut oleh ketua Himpunan Alumni untuk menerima anggota alumni IPB,” ujarnya. Dr. Syarifah juga berpesan agar alumni IPB selalu amanah, membawa nama baik almamater.

Lebih lanjut Dr. Syarifah menekankan semakin ketatnya kompetisi di zaman sekarang, “Zaman saya dulu competitor-nya misalnya alumni UI atau UGM. Tapi sekarang yang menjadi competitor adalah lulusan dari Filipina, Thailand, Singapura,” tuturnya.

Untuk itu pada Studium General mendatang, CDA IPB berencana mengundang atase pendidikan negara-negara ASEAN. Ini tak lain untuk mempersiapkan alumni menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Negara-negara ASEAN pun telah melakukan hal yang sama. Mereka sudah mulai berdatangan ke Indonesia.

Kepala Sub Direktorat Hubungan Alumni, Nandi Kusmaryandi, MSc.M.Trop. menambahkan bahwa CDA IPB tidak bosan-bosannya mengadakan pelatihan. CDA berharap alumni baru IPB siap, percaya diri menjelang wisuda dan terjun ke masyarakat.

Dalam acara ini juga mengundang narasumber, salah satu alumni sukses IPB, yaitu Direktur PT Sampoerna Agro, Dr. Dwi Asmono. Dalam sharing-nya Dr. Dwi menyampaikan rasa bangganya menjadi alumni IPB. Disampaikannya, bahwa ia dulu mahasiswa miskin yang tinggal di kampung kumuh di belakang kampus. Namun karena  sistem pendidikan luar biasa yang dimiliki IPB, tak ayal mahasiswa miskin seperti dirinya bisa survive, bahkan bisa memberikan kontribusi di kemudian hari.

“Sebagai alumni baru IPB opsi apa yang sebaiknya dipilih? Ini langkah yang sangat baik. Sebelum lulus diberikan pembekalan. Dunia kerja butuh SDM mumpuni dan disiplin, untuk senantiasa mengiringi pikiran, tindakan, dan proses. Yang harus diingat, jadi pimpinan tidak harus pakai jas dan dasi,“ tandas Dr. Dwi.

“Kapasitas internal sangat penting untuk masuk dunia kerja yang beragam. Perusahaan ibarat bis, tempat duduknya terbatas. Kita membayangkan dunia kerja enak. Tapi jangan salah, tanggung jawabnya pun luar biasa. Sejelek-jeleknya lulusan IPB, yang setidaknya bisa langsung jadi asisten manajer, tetap butuh upaya keras. Keberanian untuk mengambil resiko tidak mudah, semua butuh tekad, maju terus dan pantang mundur,” pungkasnya memotivasi.