STAKEHOLDER DISCUSSION Dampak Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Sektor Pertanian Secara Luas

STAKEHOLDER DISCUSSION Dampak Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Sektor Pertanian Secara Luas

DSC_2713
Berita
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan komoditas strategis. Orang-orang sering menyebut BBM dengan sebutan “emas hitam”. Untuk itulah, pada hari Senin tanggal 15 September 2014, bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian (Dit. KSKP) menyelenggarakan Stakeholder Discussion dengan Tema “Dampak Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Sektor Pertanian Secara Luas. 
 
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengupas dampak, kebijakan dan strategi dalam pengolahan harga bahan bakar minyak terutama dampaknya pada sektor pertanian dalam arti luas. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan suatu rumusan strategi kebijakan dalam penentuan harga bahan bakar minyak, terutama dalam sektor pertanian”, kata Direktur KSKP, Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.Trop dalam laporannya.
 
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir Herry Suhardiyanto, M.Sc dalam sambutannya sekaligus membuka acara, mengatakan, “Sektor pertanian secara luas adalah salah satu penggerak perekonomian bangsa, yang dalam pengusahaannya juga tidak terlepas dari kebutuhan bahan bakar. Namun yang sangat penting adalah kenaikan bahan bakan minyak (BBM) jangan sampai mengganggu produksi pangan. Persoalan pertanian merupakan persoalan krusial bagi kehidupan masyarakat. Maka dengan kegiatan ini, hendaknya kita bisa memahami persolan yang ada, dan bisa melahirkan solusi, gagasan dan inovasi ke depan dengan membangun produksi pangan yang tangguh, efisien dan modern, sehingga bisa memperkuat produksi pangan secara menyeluruh,” paparnya.
 
Ada presentasi dari tiga narasumber, yang menyampaikan tentang dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) terhadap sektor pertanian secara luas. Pertama, Dr. Rusman Heriawan, wakil Menteri Pertanian RI, yang menyampaikan, “Kenaikan BBM kalau dikaitkan dengan sektor pertanian Indonesia tidak lepas dari pembangunan infrastuktur pertanian, daya saing pertanian, kejayaan pertanian dan kemakmuran rakyat Indonesia. Ini harus didukung kuat oleh teknologi dan inovasi pertanian, sehingga dapat dilakukan secara terencana dan terukur, termasuk adanya perhitungan komprehensif dampak sosial-ekonomi dan jaring pengaman sosial.”
 
Kemudian dilanjutkan Dr. Nunung Nuryartono, Direktur InterCafe IPB menyampaikan, “Kenaikan harga BBM akan mengurangi daya beli masyarakat khususnya kelas bawah. Karenanya, pengurangan subsidi BBM harus dialihkan untuk kegiatan yang produktif khususnya sektor pertanian. Stabilisasi harga barang-barang pokok khususnya pangan, disamping perlunya mengkompensasi buruh dan petani miskin agar tidak semakin terkena dampak kenaikan BBM. Tak lupa, penetapan kebijakan kenaikan harga BBM harus dikendalikan.”
 
Narasumber ketiga, ketua Asosiasi Pateani dan Nelayan,  Luqman Hakim, MH, menjelaskan, “Yang harus dilakukan adalah membangkitkan kembali semangat petani untuk berkarya secara baik dan benar. Mendampingi petani mulai dari hulu hingga hilir dengan memberikan akses pengetahuan tentang teknologi organik. Juga dari aspek modal dan pasar, agar mendorong pemerintah menetapkan kebijakan untuk melindungi petani dari segala bentuk ancaman yang melemahkan petani. Dari sini, maka pengalihan subsidi BBM ke arah sektor pertanian dapat dilakukan dalam bentuk subsidi terhadap hasil panen petani, membuka akses modal khusus petani, pembangunan sarana infrastruktur yang memadai (irigasi, jalan), pengadaan sarana teknologi alat produksi (mesin panen, mesin tanam), dan mengembangkan energi baru terbarukan berbasis agro.”
 
Di sisi lain, dari balik tembok-tembok kampus dan pusat-pusat penelitian, para peneliti tengah resah memikirkan dampak jika BBM di perut bumi ini habis. Sementara, peradaban manusia tengah benar-benar tergantung pada minyak. Sebagai bahan bakar utama, minyak adalah barang yang tak habis diperbaharui. Dunia harus hidup tanpa BBM. (Wal)