Reuni Emas Angkatan’64/A2 Faperta IPB (“YOS”) dan Peluncuran Buku “Dari Baranangsiang Untuk Indonesia”

Reuni Emas Angkatan’64/A2 Faperta IPB (“YOS”) dan Peluncuran Buku “Dari Baranangsiang Untuk Indonesia”

DSC_3062
Berita

Indah dan akrab, demikian suasana ulang tahun ke-50 (HUT Emas) angkatan 1964 A2 Faperta IPB, yang sering disebut dengan angkatan “YOS”.  Reuni Emas ini diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 18 September 2014, di IPB International Convention Center, Botani Square, Kampus IPB Baranangsiang, Bogor. Kesempatan ini merupakan wujud syukur angkatan YOS untuk almamater tercinta IPB.

"Reuni ini untuk silaturahmi angkatan’64 dan merayakan HUT Emas ke-50. Angkatan ’64 sepakat membuat buku tentang pengalaman selama kuliah dan setelah lulus dari  IPB. Termasuk pengalaman-pengalaman angkatan YOS, yang pernah bertugas di beberapa dinas instansi pemerintah atau swasta selama 30-40 tahun. Buku tersebut berjudul Dari Baranangsiang untuk Indonesia. Buku ini telah selesai dibuat dan khusus akan diberikan kepada Rektor IPB”, kata ketua angkatan “YOS”64, Ir. Rudi Chaeruddin Basyarah.
 
Ada cerita menarik dari teman-teman Prof. Bungaran yang ada di luar negeri tentang IPB. Katanya, “IPB yang pertama di dunia, tidak ada yang seperti ini. Universitas ini mempunyai pusat-pusat ilmu, teknologi dan pertemuan sedemikian rupa. Luar biasa. Buat saya, ini merupakan salah satu pilar kemajuan IPB. Karena bisa menciptakan hal yang berguna bagi bangsa. Semoga ini dapat menjadi contoh untuk kegiatan-kegiatan lain”, tutur penggagas buku Dari Baranangsiang untuk Indonesia, Prof. Dr.Ir. Bungaran Saragih menirukan ucapan temannya.
 
Rektor IPB, Prof.Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc dalam sambutannya mengatakan, “Atas nama IPB saya mengucapkan selamat kepada angkatan YOS atas HUT Emas dan kebersamaan yang sudah mencapai 50 tahun. Ini sungguh luar biasa. Momentum yang sangat penting dengan telah menorehkan sesuatu yang brilian, buku Dari Baranangsiang untuk Indonesia. Ini merupakan sejarah yang indah bagi generasi-generasi sesudahnya, yang hendaknya dapat mengambil suri tauladan, menjadi unggulan, dan menjadi mozaik prestasi IPB untuk bangsa. Mudah-mudahan angkatan ke-3 tahun depan dapat mencontoh angkatan A2 Faperta ini. Demikian pula untuk angkatan yang lain.

Angkatan ’64 telah berjuang untuk memajukan pertanian di segala bidang. Perjuangan itu tak boleh berhenti. Kita pun tak boleh tinggal diam sebelum kedaulatan pangan bangsa ini dapat ditegakkan. Dukungan, dorongan, dan pelajaran yang berharga dalam buku ini menjadi panduan yang sangat berharga untuk generasi-generasi yang mendatang. Agar pertanian menjadi sumber kesejahteraan bagi bangsa Indonesia,” papar Rektor panjang lebar.
 
Ada testimoni dari para angkatan 1964 untuk para mahasiswa IPB, diantaranya:

Ir. Bambang S. M.Sc mengatakan, “Mahasiswa IPB harus terus belajar dan berprestasi terus untuk mampu menggali potensi yang ada lebih baik dalam bidang pertanian, dan bisa membantu petani-petani agar hidupnya lebih baik dan makmur.”

Ir. Suroso Natakusuma, MM menyampaikan, “Jadikan pengalaman kami ini sebagai referensi dan masukan pembanding dalam mencari jati diri. Jalankan kehidupan yang lebih baik. Belajar menjadi nomor satu. Menjadi mahasiswa harus selektif, cermat, dan kreatif. Utamakan kebersamaan dengan teman. Kebersamaan adalah sesuatu yang indah, agar bisa saling menutupi kekurangan.”

Terakhir, Ir. Entjeng Surachman, menyampaikan, “Kalau bisa reuni semacam ini dijadikan tradisi untuk mahasiswa IPB. Terus pertahankan sampai HUT Emas. Yang penting bisa membuat sesuatu untuk kemajuan IPB ke depan." (Wal)