Guru Besar IPB Manfaatkan Limbah Menjadi Komposit Berkualitas Tinggi

Guru Besar IPB Manfaatkan Limbah Menjadi Komposit Berkualitas Tinggi

DSC_7843
Berita
Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menyelenggarakan Orasi Ilmiah Guru Besar. Dalam kegiatan ini, Guru Besar Tetap Fakultas Kehutanan IPB, Prof.Dr.Ir. Muh. Yusram Massijaya, M.S, mengangkat tajuk “Pengembangan Produk Komposit untuk Mendukung Industri Pengolahan Kayu Indonesia”. Prof.Dr. Muh. Yusram menyatakan, “Istilah komposit dalam hal ini digunakan untuk menggambarkan produk yang terbuat dari bahan yang lebih kecil dan disatukan menjadi suatu produk menggunakan perekat atau matriks dengan bantuan pengempaan”.
 
Prof. Dr. Muh. Yusram juga menyatakan, “Masalah yang dihadapi sekarang oleh industri kita adalah ketersediaan bahan baku yang sangat minim, tuntutan konsumen sudah mulai meningkat, biaya produksi semakin tinggi dan kualitas bahan baku semakin menurun. Solusi yang kami tawarkan adalah pergunakanlah bahan baku alternatif, perbaiki teknologi proses produksi, dan yang paling penting adalah inovasi produk”.
 
“Untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya hutan maka perlu diterapkan konsep “zero waste”, yaitu pemanfaatan seluruh biomassa hutan. Jenis-jenis industri perkayuan yang mampu menerapkan konsep “zero waste” salah satunya adalah industri kayu komposit, karena jenis industri kayu ini mampu mengolah semua jenis biomassa yang mengandung lignoselulosa menjadi produk komposit berkualitas tinggi”, papar Prof.Dr. Muh. Yusram.
 
Bahan baku industri komposit masa depan tidak selalu dalam bentuk kayu, apalagi kayu berdiameter besar dari hutan alam. “Beberapa hasil penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa limbah pertanian, perkebunan kelapa sawit, bambu, limbah plastik, kertas dan karton bekas dapat digunakan sebagai bahan baku produk komposit berkualitas tinggi” kata Prof. Dr. Muh. Yusram.  “Namun demikian dalam waktu dekat, potensi bahan baku yang paling mungkin dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pengolahan kayu adalah kayu berdiameter kecil dari hutan tanaman industri dan hutan rakyat, limbah pemanenan hutan, limbah industri pengolahan kayu, bambu, dan limbah kelapa sawit”, tambah Prof.Dr. Muh. Yusram.
 
Inovasi produk komposit merupakan salah satu kunci pemecahan masalah industri pengolahan kayu di Indonesia agar dapat bertahan dan berkembang di masa-masa mendatang. Dalam kesempatan ini, Prof.Dr. Muh. Yusram menunjukkan beberapa produk hasil inovasi yang telah dilakukan. “Salah satu yang menarik adalah bambu dan pelepah sawit yang dijadikan papan zephyr. Papan ini dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan mebel. Ini dari limbah menjadi sesuatu. Saya duga ke depan papan ini sangat laku karena green product, kita tidak menebang hutan alam tapi memanfaatkan limbah menjadi produk komposit berkualitas tinggi”.
 
“Pemanfaatan kayu berdiameter kecil, bambu dan limbah lignoselulosa sebagai bahan baku industri pengolahan kayu Indonesia di masa mendatang bukanlah pilihan, tetapi sudah merupakan keharusan sebagai akibat dari perubahan suplai bahan baku kayu. Teknologi biokomposit saat ini telah mampu menghasilkan produk komposit berkualitas tinggi dari limbah. Oleh karena itu, perlu kerjasama yang lebih baik antara pemerintah, peneliti, pengusaha dan masyarakat agar hasil penelitian yang dihasilkan dapat bermanfaat secara langsung bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia”, pungkas Prof. Dr. Muh. Yusram. (RF)