IPB Prihatin dengan Kasus JIS

IPB Prihatin dengan Kasus JIS

Berita
Kasus kekerasan seksual pada  anak usia dini yang marak diberitakan saat ini ditengarai tidak hanya terjadi di Jakarta Internasional School (JIS) saja, tetapi banyak di sekolah lain. Ini menjadi keprihatinan semua pihak tak terkecuali  Institut Pertanian Bogor (IPB).
 
Bentuk keprihatinan IPB disampaikan dalam diskusi dengan sejumlah wartawan Dekan Fakultas Ekologi Manusia, Dr. Arif Satria didampingi Dr. Dwi Hastuti, M.Sc  dan Sainstiani Syarief, S.Psi ,MPSi di ruang Dekanat FEMA Kampus Dramaga, Bogor, Senin (28/4). Keprihatinan tersebut dituangkan dalam sumbang pemikiran dan saran pencegahan seperti:
 
1. Media massa yang mempunyai fungsi strategis diharapkan turut membangun budaya sehat dalam menyebarkan informasi. Berita seperti infotainment televisi juga harus memiliki sikap positif dan menentang adanya pornografi dan pornoaksi.
 
2. Pilihlah sekolah yang dapat memastikan perkembangan anak secara ‘holistic’ berbasis karakter. Jangan memilih sekolah karena melihat fasilitasnya. Sekolah berkarakter yaitu, sekolah yang menggunakan proses belajar yang terintegrasi, kongkrit, menyenangkan dan patut sesuai umur anak serta mampu mengembangkan seluruh kompetensi anak. Kurikulum yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar semestinya tak terpisahkan dari perilaku semua pihak di sekolah. Mulai dari pengelola, kepala sekolah, guru, para staf pendukung seperti administrasi dan petugas keamanan sampai tenaga pembantu umum. Seluruh pihak sekolah harus memberikan teladan, adab, kebiasaan yang sesuai dengan norma dan kehidupan beragama yang dianutnya.
 
3. Peran orang tua dalam memantau perkembangan anak. Orang tua hendaknya memberikan perhatian kepada setiap anak dengan penuh, agar segala perubahan perilaku yang dialami anak dapat diketaui secara dini. Orangtua harus memastikan setiap keluhan anak terkait fisik dan psikologinya ditanggapi dengan penuh perhatian dan serius. Mengecek keadaan fisik dan psikis anak setiap pulang sekolah.