Bioenergi dari Limbah Agroindustri

Bioenergi dari Limbah Agroindustri

ICAIA
Berita
Selain mengolah produk pertanian agar mempunyai nilai tambah tinggi, agroindustri juga menghasilkan nilai tambah terhadap limbah yang dihasilkan dengan cara memprosesnya menjadi bioenergi. “Berdasarkan hasil penelitian industri kayu lapis yang memproduksi kayu lapis 200 ribu meter kubik per tahun dapat menghasilkan 32 persen limbah padat. Jika sebagian besar limbah ini diubah menjadi energi alternatif, maka pemasukan yang bisa diraup senilai Rp 131, 038 milyar  per bulan,” ungkap Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Prof.Dr.Nastiti Siswi Indrasti saat memberikan sambutan dalam acara 2nd International Conference on Adaptive and Intelligent Agroindustry (ICAIA), Senin (16/9) di IPB International Convention Center (IICC).
 
Seperti industri kayu lapis, hasil penelitian Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB menunjukkan bahwa industri tebu yang memproduksi  gula sekitar 480 ton per jam  dapat menghasilkan limbah  150 ton per jam yang dapat diubah menjadi 19.250 Kwh. “Penelitian terbaru juga demikian. Setiap satu ton limbah industri tepung singkong  dapat diubah menjadi 4.100 liter biogas. Tiga industri tersebut  hanya sebagai contoh bahwa  limbah agroindustri  dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bioenergi.  Ini seiring dengan kebijakan pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan untuk mengatasi krisis energi,” tandas Prof.Nastiti.
 
Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof.Dr.Anas Miftah Fauzi  berharap dapat dirumuskan berbagai terobosan terkait tiga isu yakni inovasi berbasis agroindustri, respon perubahan iklim berbasis agroindustri dan agribisnis yang berkelanjutan (lestari). “Kami berharap dalam pertemuan ini kita dapat saling berbagi informasi, pengetahuan dan merumuskan terobosan baru tentang tiga isu tersebut,” kata Prof.Anas.
 
Dalam pertemuan internasional ini, Prof.Anas menyampaiakan apresiasi kepada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB yang sudah terakreditasi internasional sekaligus  me-launching  Double Degree Program antara  Master of Science in Agroindustrial Technology, IPB dengan Master of Applied Innovation and Entrepreneurship, Universitas Adelaide Australia. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB  memperoleh akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology ( ABET), Amerika Serikat. Kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis IPB ke-50 ini menghadirkan narasumber dari berbagai negara diantaranya Amerika Serikat, Australia, Indonesia, dan Jepang. (ris)