Baru Tiga Bulan Berdiri, Posdaya Harapan Maju Berkembang Pesat
Meski baru tiga bulan berdiri, Posdaya Harapan Maju Desa Sukadamai, Kecamatan Dramaga, Bogor
berhasil mengintegrasikan potensi masyarakat. Di bidang ekonomi, Posdaya yang berdiri 17
Juni 2012 ini mampu mendorong usaha mikro dengan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga. “Di
sini kami memberdayakan ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan keranjang dari bambu,
menyulam manik-manik kerudung dan sepatu,” kata Ketua Posdaya Harapan Maju, Pepen Effendi
dalam acara kunjungan Observation Study Tour (OST) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pemerintah Kabupaten Indramayu. Rombongan yang diketuai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Indramayu, Drs. H. Wahidin, MM ini diikuti 90 orang SKPD yang terdiri 31 camat, dan kepala unit pelaksana pemerintahan di Kabupaten
Indramayu.
Setiap satu keranjang besar, ibu-ibu mendapat upah Rp 600,- per keranjang. Sedangkan, dalam
pembuatan keranjang kecil yang digunakan untuk mengemas tahu Sumedang, tape dan telur,
ibu-ibu diberikan modal usaha sebesar Rp 50 ribu. Keranjang ini kemudian dijual kepada
pengepul yang memberikan modal. “Setiap 200 keranjang kecil kami beli Rp 20 ribu.
Keranjang-keranjang ini kami kumpulkan, lalu dijual ke Sumedang dalam partai besar,” kata
Pemilik Perajin Keranjang, Emat, salah satu pengrajin mulai menekuni usaha keranjang pada tahun 1989. Sejak pemberian bantuan mesin pemotong dan penghalus bambu, usahanya kian berkembang. Kini, ia mempunyai tenaga kerja sebanyak 20 orang.
Menurut Pepen, hampir semua ibu-ibu rumah tangga di posdaya yang anggotanya kini berjumlah
87 orang ini bekerja sambilan sebagai penyulam manik-manik kerudung dan sepatu. Kegiatan
menyulam dilakukan di sela-sela waktu senggang usai mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan
mengasuh anak. “Satu sulaman manik pada kerudung, ibu-ibu mendapatkan upah Rp 1500- Rp
2000,- dan Rp 15.000 untuk satu kodi sulaman manik sepatu. Satu minggu ibu-ibu bisa
menyelesaikan dua kodi sulaman manik sepatu,” lanjut Pepen.
Kepala BPPKB Kabupaten Indramayu, Drs.Wahidin, MM mengatakan kunjungannya ke posdaya
binaan Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (P2SDM-LPPM), Institut Pertanian Bogor (IPB) ini dalam rangka studi banding
pengembangan posdaya di Indramayu. “Saya sangat apresiasi terhadap warga di sini yang dalam
singkat bisa mengkoordinir potensi yang ada untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Di Indramayu juga mempunyai berbagai potensi, namun belum terkelola dengan baik, sehingga
belum sinergis dan memberikan pengaruh positif yang lebih luas,” ujar Drs. Wahidin ketika
meninjau lapangan.Rombongan juga meninjau langsung posyandu, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Ihsan Tama, dan Lembaga Keuangan Mikro Tebar Pesona. Pengorbanaan pengurus posdaya tampak dari pendirian
PAUD Al Ihsan Tama. Kata Pepen, PAUD Al Ihsan Tama berdiri di rumah sederhana bekas warung
milik Ketua RT 6 setahun silam. “Pak RT meminjamkan warungnya untuk dipakai sebagai kegiatan
PAUD secara sukarela.” Wakil Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat, LPPM IPB, Dr.Prastowo berharap posdaya dapat membantu meningkatkan pendidikan, ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. “IPB telah mengembangkan sekitar 100 posdaya di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Melalui kerjasama dengan Yayasan Damandiri, IPB menjadi koordinator wilayah bagi 10 perguruan tinggi mitra dalam pengembangan posdaya. Kami berharap Kabupaten Indramayu dapat berbagi pengalaman berharga dalam kunjungan OST di Desa Sukadamai,” jelasnya. (ris)