IPB Akan Buka D3 Jamu
Dalam rangka mendukung Road Map Pengembangan Jamu 2011-2025, Institut Pertanian Bogor (IPB) berkomitmen mempersiapkan sumberdaya manusia melalui pendidikan formal maupun informal. Pendidikan formal, IPB sedang bersiap diri untuk membuka Diploma 3 dan berikutnya akan dipikirkan untuk level pascasarjana.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Prof. Lathifah K Darusman saat berlangsung Lokakarya Kurikulum Program Keahlian Supervisor Jaminan Mutu Obat Tradisional dan Program Keahlian Farmasi Bahan Alam, (25/10) di Kampus IPB Baranangsiang Bogor. IPB sangat concern untuk dapat berkontribusi dalam menciptakan sumberdaya manusia yang kompeten khususnya dalam pengawasan produk berbasis bahan alam dan juga produksi serta pembudidayaan tanaman obat untuk dapat terciptanya produk obat bahan alam yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Direktur Program Pendidikan Diploma, Prof. Zairin Junior mengatakan, dengan dibukanya program pendidikan Diploma 3 ini diharapkan dapat diciptakan tenaga ahli madya yang siap bekerja di Industri Obat Tradisional (IOT), Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT), home industri obat tradisional maupun di Industri farmasi yang menghasilkan produk bahan alam. Selain itu lulusan juga dapat bekerja sebagai mitra pemerintah khususnya dalam pengawasan /analis produk obat tradisional.
Sasaran sumberdaya manusia yang ingin dituju adalah para pelaku usaha khususnya yang tergabung dalam GP JAMU, karyawan dan siswa dengan tingkat pendidikan minimal SMA dan sederajat yang akan atau sedang bergerak di industry obat tradisional (IOT), industri kecil obat tradisional (IKOT) maupun home industri obat tradisional, serta para petani/pelaku budidaya tanaman obat.
Modal dasar yang telah dimiliki oleh IPB untuk pengembangan program studi D3 Supervisor Jaminan Mutu Obat Tradisional (JAMU) & Farmasi Bahan Alam adalah sarana fisik kebun percobaan Pusat Studi Biofarmaka di Cikabayan seluas 3 hektar, laboratorium kimia di Pusat Studi Biofarmaka yang sudah dalam tahap akhir untuk proses akreditasi internasional, laboratorium pendukung lainnya di Program Studi Diploma, staf pengajar untuk program studi ini yang meliputi staf dosen dan peneliti Pusat Studi Biofarmaka yang keseluruhannya adalah dosen IPB dari berbagai multidisiplin serta praktisi yang kompeten di bidangnya.
Lokakarya ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan dari semua stakeholder yang berkaitan dengan usaha membentuk Program Studi D3 Jaminan Mutu Obat Tradisional (JAMU) & Farmasi Bahan Alam. Lokakarya dihadiri oleh Kepala sekolah Sekolah Menengah Farmasi (SMF) di Bogor & sekitarnya, Industri-Industri Jamu (PRT/IKOT/ IOT), Stakeholder Jamu, Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kota dan Kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat, serta pengajar dan peneliti di lingkungan IPB.
Ketua Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu), Dr. Charles Saerang yang hadir dalam kesempatan tersebut menandaskan pentingnya ketrampilan komunikasi ditambahkan dalam kurikulum. “Skill komunikasi penting agar para lulusannya nanti bisa diharapkan menjadi konsultan untuk industri-industri jamu di tanah air, “ jelasnya. (nUr)