Gerakan Membangun Desa Pesisir Tangguh
Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan IMACS USAID menginisiasi hadirnya program yang memberi spirit gerakan baru bagi kebangkitan dan kemajuan desa-desa pesisir di Indonesia. Spirit dimaksud adalah sebuah kebijakan dalam bentuk program yang bernama Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT).
Hal tersebut mengemuka dalam Workshop Pengembangan Desa Pesisir Tangguh “Menuju Desa Pesisir Indonesia Sejahtera Melalui Pengembangan Desa Pesisir Tangguh”, Kamis (22/9) di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat Kampus IPB Dramaga Bogor.
“Pembangunan dimana pun bermula dari penguatan desa. Di Korea Selatan misalnya, suksesnya industrialisasi di sana karena ditopang landasan desa yang kuat,” demikian dikatakan Dekan FEMA IPB, Dr. Arif Satria.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB Prof.Dr. Anas Miftah Fauzi yang membuka acara ini mengatakan PDPT harus memiliki tiga prinsip asas pembangunan, yakni berkedaulatan, berkeadilan, dan berkelanjutan. “Jika ketiga asas tersebut diterapkan, Insya Allah desa pesisir yang tangguh dapat terwujud,” ujarnya.
Sementara, Keynote Speaker Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Dr. Sudirman Saad mengemukakan realitas desa-desa pesisir di Indonesia yang dihadapkan pada empat persoalan pokok. Keempat persoalan tersebut adalah tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir, tingginya kerusakan sumberdaya pesisir, rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal, dan rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman.
Semua itu dinilai memberikan andil terhadap tingginya kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-desa pesisir.
“Karena itu, PDPT mempunyai tujuan meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana sosial ekonomi, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam proses keputusan secara partisipatif, serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana,” papar Dirjen.
Pada workshop ini juga mengundang pembicara Direktur Pesisir dan Lautan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Dr.Ir. Subandono Diposantono, Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) Prof.Dr. Tridoyo Kusumastanto, Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB Dr. Lala M Kolopaking, dan Kepala Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB Dr. Ernan Rustiadi. (nm)