Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB): Sarjana Pertanian untuk Menjadi Petani
Puluhan mahasiswa sontak maju ke atas panggung saat dibuka sesi diskusi dalam acara Talkshow Masa Perkenalan Kampus Mahasasiswa Baru (MPKMB)yang bertajuk Inovasi Pertanian Indonesia. Acara ini digelar di Gedung Graha Widya Wisuda IPB, 12/8. Mahasiswa tampak antusias ingin segera melontarkan beragam pertanyaan kepada narasumber Menteri Pertanian RI periode 2004-2009, Dr.Ir. Anton Apriyantono.
Dikatakan sebelumnya oleh Menteri Pertanian RI, Dr.Ir. Suswono yang juga menjadi keynote speech dalam acara MPKMB IPB angkatan 48 menyampaikan tren krisis pangan dunia akan meningkat setiap tahunnya. Sehingga kita harus memposisikan pertanian menjadi sektor penting dan sangat urgen untuk mewujudkan kesediaan pangan.
Saat ini Indonesia sedang menuju swasembada padi, jagung dan kedelai, gula dan daging sapi sampai dengan 2014 sehingga untuk mewujudkannya banyak hal yang harus dibenahi terkait dengan daya saing komoditas pertanian.
“Mahasiswalah yang diharapkan mampu menjawabnya. Lebih lanjut Dr.Suswono menyampaikan masyarakat sudah tidak meragukan lulusan IPB yang mampu bekerja di berbagai bidang pekerjaan dan harus dibuktikan juga terutama yang menjadi kompetensinya yaitu di bidang pertanian”.
Tidak masalah apabila lulusan IPB menjadi jurnalis atau bankir tapi harus berkontribusi terhadap pertanian Indonesia.
Kepada lulusan yang menjadi jurnalis, harus turut serta menulis informasi-informasi terkait pertanian, juga bankir harus bisa memberikan kemudahan terhadap kredit usaha pertanian.
Ditambahkan oleh Dr. Anton bahwa 70% petani Indonesia memiliki pendidikan hanya lulusan Sekolah Dasar atau tidak lulus Sekolah Dasar. Sehingga Dr. Anton menandaskan bagaimana mungkin Indonesia hanya menggantungkan kebutuhan pangannya pada petani-petani yang hanya lulusan SD.Sementara itu Dr. Anton mencontohkan di Australia, seorang petani kapas adalah seorang sarjana dan pengolahan lahan pertaniannya dengan menggunakan teknologi.
Untuk itu, Dr. Anton berharap para sarjana-sarjana pertanian diharapkan menginginkan bercita-cita menjadi petani karena 40 juta hektar lahan pertanian Indonesia membutuhkan Inovasi. (dh)
