Sebanyak 10 Mahasiswa BUD dari Kab. Tabalong Diterima di IPB

Sebanyak 10 Mahasiswa BUD dari Kab. Tabalong Diterima di IPB

Berita



Sepuluh mahasiswa penerima Beasiswa
Utusan Daerah (BUD) dari Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan diterima IPB
(28/6). Pemberi beasiswa terhadap sepuluh mahasiswa tersebut adalah PT. Adaro
Indonesia.
Penandatanganan
perjanjian kerjasama dan penerimaan mahasiswa BUD kerjasama IPB, PT. Adaro
Indonesia dan Pemda Tabalong
dilakukan di Ruang
Sidang Rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion
.

Penerimaan mahasiswa dihadiri Kepala
CARE LPPM IPB,
Prof. Rizal Syarief, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof.
Yonny Koesmaryono, MS,
Koordinator BUD IPB, Dr.
Ibnul
Qoyyim, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Tabalong
,
Irwan
Mardani dan
perwakilan dari PT.
Adaro
, Priyadi serta orangtua mahasiswa. Penerimaan
mahasiswa IPB ini berbarengan dengan penerimaan mahasiswa IPB dari jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan Ujian Talenta Masuk (UTM) IPB.

BUD adalah jalur khusus yang dibuka untuk
mengakomodasi
siswa berprestasi dari daerah yang
mendapatkan
beasiswa penuh
dari pemerintah daerah (pemda) dan sponsor. “Sejak
awal BUD di setting sebagai
utusan daerah
dengan biaya dari daerah, nanti kalau sudah
selesai
proses akademiknya utusan daerah tersebut
akan kembali ke daerah,”
ujar Prof. Yonny

Prof. Yonny mengatakan filosofi BUD adalah untuk memberikan pendidikan terbaik di IPB bagi putra-putri terbaik daerah yang nantinya kembali untuk membangun daerah dengan beasiswa
penuh. Ini adalah salah satu tujuan IPB untuk menjawab
kepentingan daerah
, tambahnya.

Menurutnya, IPB
sebagai institut
di bidang pertanian
dipandang sebelah mata
oleh generasi muda.
Mereka
tidak sadar kalau makan sehari-harinya berasal
dari
hasil pertanian. Semua dari pertanian,
lalu siapa
yang memikirkan pertanian
.

“Lama-lama Indonesia akan
jadi bangsa pengimpor
. Kalau direnungkan bersama, sayang kalau bangsa sebesar
ini hancur dengan tidak memperhatikan pertania
n,
bangsa
-bangsa maju itu berhasil karena
pertaniannya maju
. Jepang
diminta untuk impor beras 5% dari kebutuhan negaranya dari Amerika tetap tidak
mau,
ini patut dicontoh dan kepedulian
seperti itu yang harus kita tingkatkan
,”
tuturnya.

Oleh karenanya, dengan
cara seperti ini
IPB berharap partisipasi
dari daerah meningkat. Prof. Yonny menargetkan 2010, IPB menerima 200 mahasiswa
BUD.(zul)