Sekitar 1700 Peserta Ikuti Ujian Talenta Masuk (UTM) IPB

Sekitar 1700 Peserta Ikuti Ujian Talenta Masuk (UTM) IPB

Berita

Sekitar 1700 peserta mengikuti Ujian Talenta Masuk (UTM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (1/5) di Kampus IPB Darmaga. Dari jumlah pendaftar ini akan dijaring 300 orang sebagai calon mahasiswa baru IPB.  “IPB telah memasukkan kewirausahaan dalam visinya.  Sebanyak  0,18 persen dari penduduk Indonesia berwiraswasta.  Jumlah ini masih belum mencukupi, sebab hasil dari suatu penelitian, jumlah wirausaha di suatu negara minimal 2 persen untuk dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Berarti masih dibutuhkan 5 juta penduduk yang berwirausaha,”kata Rektor IPB, Prof.Herry Suhardiyanto.

 Kewirausahaan sangat penting untuk mumbuka lapangan kerja. Upaya menambah jumlah wirausaha harus jadi perhatian serius. Peningkatan jumlah wirausaha tersebut dapat dimulai dengan memperkuat penanaman dan pelatihan semangat kewirausahaan di lembaga pendidikan ataupun masyarakat.

Sebagai bentuk kontribusi bagi kemajuan bangsa, IPB melakukan upaya penambahan jumlah wirausaha sejak dini dengan melakukan seleksi mahasiswa baru melalui jalur Ujian Talenta Masuk (UTM). “Kami menjaring calon mahasiswa yang memiliki talenta kepemimpinan dan kewirausahaan. Dalam UTM, calon mahasiswa diberikan ujian psikotes untuk mengetahui sejauhmana talenta mereka,” ujar Rektor.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof.Yonny Koesmaryono menambahkan calon mahasiswa yang lolos seleksi akan mengikuti kuliah seperti layaknya mahasiswa lain. Yang membedakan adalah ekstrakurikulernya, mereka diwajibkan mengikuti program Leadership and Entrepreneurship School (LES) yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IPB. “Kami  berharap dari 300 orang yang terjaring minimal 10 persen saja mereka menjadi pengusaha sukses. Selanjutnya pengusaha itu akan mengajak teman-temannya membuka usaha atau membuka lapangan kerja bagi orang di sekitarnya,” ujar Prof.Yonny. Mengenai peserta UTM, kata Prof. Yonny,  IPB tidak membatasi secara khusus. Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) tiga tahun sebelumnya pun bisa mendaftar. (ris)