Kunjungan Presiden Scientific Envoy USA ke IPB

Kunjungan Presiden Scientific Envoy USA ke IPB

Berita


?Sebagai persiapan kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama ke Indonesia, Presiden Scientific Envoy United State Of Amerika, Dr. Bruce Albert dan Dr.Michael Greene berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia, salah satunya ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Rombongan diterima oleh Rektor IPB, Prof. Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc di Ruang Sidang Rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Darmaga (17/5).

Presiden Obama menginginkan adanya agreement scientific dengan Indonesia sebagai negara muslim terbesar dunia. "Kami perlu mengkaji kerjasama atau bantuan apa yang bisa dilakukan antara pemerintah Amerika dan Indonesia sebelum Presiden Obama berkunjung ke Indonesia," ujar Dr. Bruce Albert.

Dr. Bruce merupakan tangan kanan Presiden Amerika bidang Science Policy. Dalam kunjungannya ke IPB, Dr. Bruce menyampaikan bahwa, Amerika selalu membuat kebijakan berdasarkan science.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh IPB. Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng mewakili peneliti-peneliti IPB memaparkan peluang kerjasama yang dapat dilakukan kedua belah pihak.

"Selama ini IPb sudah melakukan kerjasama dengan beberapa universitas di Amerika. Dengan adanya kesempatan ini, semoga dapat terjalin kerjasama yang lebih kuat dan lebih luas antara IPB dengan Amerika untuk menguatkan kapasitas dan kompetensi pusat-pusat, fakultas dan departemen yang ada di IPB," ujar Kepala Sub Direktorat Bidang Program Internasional, Dr.drh. Moh. Agil.

Perubahan iklim global menjadi tema utama yang diangkat dalam proposal riset yang diajukan oleh IPB. Selain itu, IPB juga mengangkat tema keamanan pangan, kesehatan hewan dan energi terbarukan. Prof. Rizaldi Boer, Kepala Pusat Pengelolaan Peluang dan Resiko Iklim Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik (CCROM) IPB, menyatakan bahwa perubahan iklim global mempunyai dampak yang besar terhadap Indonesia sebagai negara agraris dan maritim.(zul)