Belajar Menulis Seperti Belajar Naik Sepeda
Latihan menulis ya langsung menulis, tidak perlu banyak teori. Jangan takut salah karena tidak akan dihukum. Hal ini disampaikan Irfan Junaedi pada Pelatihan Penulisan Wartawan Kampus, 19/5 yang diselenggarakan Bidang Humas dan Protokoler-Sekretaris Eksekutif IPB.
Belajar menulis, lanjut Irfan, seperti belajar sepeda. Belajar sepeda tidak perlu membaca buku dulu. Langsung praktek saja, kaki kanan naik duluan kemudian tangan kanan memegang stang kanan. Tangan kiri memegang stang kiri, pantat duduk di sadel dan mulai mengayuh. Belajar menulis juga seperti itu, langsung praktek dan praktek.
Banyak sarana untuk memulai menulis, seperti menulis blog atau buku diary. Jika perlu catatan belanja harian pun dapat digunakan sebagai sarana menulis. Demikian disampaikan Irfan Junaedi, wartawan senior Republika.
Pelatihan yang diikuti oleh 48 peserta yang merupakan anggota Gugus Kehumasan perwakilan unit-unit kerja di lingkungan IPB ini tampak semarak. Hal ini bisa dilihat dari antusiasme para peserta yang pada hari itu tidak saja dimotivasi dan diberikan “alat bantu” untuk bisa menulis, melainkan juga diajak langsung untuk praktek menulis. Selain dipandu wartawan senior Republika, secara paralel pelatihan ini juga menghadirkan instruktur dari Harian Kompas.
Acara ini dibuka oleh Sekretaris Eksekutif IPB, Dr. Ir. Bonny P.W. Soekarno, MS. Dalam sambutannya, Dr. Bonny menekankan pentingnya peran aktif Gugus Kehumasan IPB dalam turut meningkatkan citra institusi IPB melalui publikasi keunggulan masing-masing unit kerja masing-masing. “Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pembekalan agar nantinya masing-masing unit kerja memiliki sumberdaya manusia yang handal dalam membuat tulisan yang berisi keunggulan yang dimiliki unit tersebut, “ ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Bisnis dan Komunikasi, Dr.Ir. Arif Imam Suroso yang hadir selaku keynote speech menyampaikan bahwa pelatihan ini sinergi dengan upaya ntuk meningkatkan peringkat Webometrics IPB. Sebagaimana kita ketahui, Webometrics adalah sistem pemeringkatan perguruan tinggi dunia berdasarkan indikator website perguruan tinggi. Indikator website yang dinilai adalah size (jumlah halaman), visibility (jumlah link dari situs lain), rich files (banyaknya file pdf, ps, doc, dan ppt), dan scholar (banyaknya karya ilmiah). (wly)