Prof. Bungaran Saragih Siap Menjadi Profesor Emeritus di IPB
“Dengan senang hati,
saya menerima tawaran Ketua Departemen (Kadep) Agribisnis untuk menjadi
Profesor Emeritus,” ujar Prof.Dr.Dr (HC).Ir.Bungaran Saragih, M.Ec., yang
disambut tepuk tangan hadirin. Ini menjadi jawaban dari pernyataan Kadep
Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, Dr. Nunung Kusnadi yang
sebelumnya mengusulkan Prof. Bungaran Saragih
untuk menjadi Guru Besar Emeritus di Departemen Agribisnis.
Megawati Soekarno Putri,
mantan Presiden RI bahkan berujar, “Opa Bungaran, tidak boleh pensiun. Teruslah
beri kami pengetahuan”. Menurutnya, para
profesor harus diberi tempat tersendiri. Kiprah mereka tidak boleh dibatasi
umur, karena bangsa ini masih memerlukan pemikirannya.
Suasana meriah namun
khidmat ini terekam saat acara Orasi Purnabakti Prof.Dr.Dr (HC).Ir.Bungaran
Saragih, M.Ec., Sabtu (17/4) di IPB International Convention Center, Bogor.
Tampak hadir Menteri Pertanian RI Ir. Suswono, MMA., beserta sejumlah mantan Menteri
Pertanian, Rektor IPB beserta sejumlah pimpinan, sejumlah menteri Kabinet
Gotong Royong, pihak swasta, pengusaha,
kolega yang telah purnabakti, dan keluarga.
Acara yang dibuka
secara resmi oleh Rektor IPB Prof.Dr. Herry Suhardiyanto,M.Sc., ini diisi dengan
membahas tentang kondisi pertanian terkini, refleksi agribisnis, orasi
purnabakti dan jejak langkah Prof. Bungaran Saragih, serta peluncuran 4 buku
beliau. Buku tersebut yaitu 2 buku baru dengan judul “Suara Agribisnis,
Kumpulan Pemikiran Bungaran Saragih”,
dan “Refleksi Agribisnis”, serta 2 buku sebelumnya dengan edisi revisi,
yaitu berjudul “Suara Dari Bogor” dan “Agribisnis, Paradigma Baru Pembangunan
Ekonomi Berbasis Pertanian”.
Sementara itu, dalam
orasinya Prof. Bungaran mengatakan, dalam pembangunan agribisnis, peran
perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor sangat strategis yakni dalam
pendidikan, penyuluhan dan penelitian, baik pada up-stream, on- farm, down-stream maupun pada services for agribusiness. Selama ini,
sebagian peran yang diharapkan pembangunan agribisnis telah dilaksanakan
Perguruan Tinggi.
“Khusus untuk IPB, kita
patut berterima kasih kepada senior-senior kita, yang telah mengembangkan
keilmuan, laboratorium, program studi, jurusan mulai level S1, S2 dan S3, yang
melampaui zamannya dan jauh ke depan melampaui paradigma pembangunan.
Bidang-bidang keilmuan dan program studi di IPB yang ada saat ini sudah sangat
lengkap dan berkualitas, yang diperlukan untuk pembangunan agribisnis di
Indonesia. Dalam konteks pembangunan, agribisnis IPB sudah mendahului
perkembangan agribisnis di Indonesia yang masih dalam fase factor-driven, sementara IPB sudah menunggu di fase innovation-driven,” papar Prof.
Bungaran. (nm)