Kedokteran Modern Dinilai Gagal Menyembuhkan Penyakit Tidak Menular (PTM)
Metode pengobatan kedokteran modern (allopathy) secara gemilang berhasil menyembuhkan penyakit infeksi (penyakit menular). Namun tidak demikian dengan Penyakit Tidak Menular (PTM). Dunia kedokteran modern dianggap gagal menyembuhkan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, osteoarthrosis, jantung koroner, stroke, dan kanker. “ Dalam mengatasi penyakit PTM tampaknya keberhasilan kedokteran modern baru hanya sebatas agar penyakit tidak semakin parah dan menghindari komplikasi,” papar Dr.Nusirwan Rasul, SPKO, Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga dalam acara Pelatihan Peningkatan Fisik Olahraga Atlet Profesional Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unggulan Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (24/4) di Kampus IPB Darmaga. Pelatihan ini diselenggarakan Direktorat Kemahasiswaan IPB dalam rangka menjaring atlet dari UKM.
Contohnya penyakit tekanan darah dan gula darah, pasien harus patuh berobat seumur hidup tanpa berharap untuk sembuh. “Buku ajar (text book) kedokteran memberi label kedua penyakit tersebut ‘Long life diseases (penyakit seumur hidup)’,” tandas Dr.Nusirwan. Belum lagi pengobatan allopathy hanya bersifat menghilangkan gejala saja, bukan mengobati secara tuntas. Obat yang digunakan tidak jarang malah menimbulkan efek samping dan menjadi penyakit baru yang lebih berat dari penyakit yang ditangani.
Dr.Nusirwan menganjurkan sebagai upaya pencegahan dan pengobatan penderita PTM menggunakan pengobatan naturopathy (pengobatan alami). “Kelebihanannya, tidak jarang terjadi perbaikan yang lebih permanen atau sembuh, dan efek sampingnya minimal. Kekurangannya, diperlukan waktu lama,kekonsistenan dan seringkali banyak berdasarkan pengalaman empiris sehingga sering didakwa tidak ilmiah,” ujarnya.
Faktor yang memudahkan seseorang menderita PTM , kata Dr.Nusirwan, diantaranya: makanan tinggi kalori, aktivitas fisik kurang, stres tidak terkendali dan paparan bahan berbahaya. Oleh karena itu, Dr.Nusirwan menyarankan memperbanyak olah raga dan aktivitas fisik. “Kodrat manusia harus cukup gerak . Kondisi kurang gerak melahirkan konsekuensi tidak baik dalam kehidupan manusia. Aktivitas fisik kurang dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor risiko terpenting terjangkitnya PTM. Olah raga dan pengobatan naturopathy merupakan harapan dunia kedokteran di masa depan,” jelasnya panjang lebar.
Kegiatan yang diikuti mahasiswa dari berbagai UKM ini dibuka oleh Kepala sub bidang Minat Bakat dan Penalaran Direktorat Kemahasiswaan IPB, Bambang Riyanto, S.Pi. M.Si. Selain itu juga menghadirkan pakar Olah Raga Nasional, Paulus Levinus Pesurnay. (ris)