Workshop Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
Akibat penambangan terbuka (open pit mining) akan menimbulkan kerusakan lahan karena sebelum mengambil bahan tambang, lapisan tanah harus dikupas terlebih dahulu. Pengupasan lapisan tanah juga menyebabkan perubahan bentang alam, yang meliputi topografi, vegetasi penutup, dan pola hidrologi. Selanjutnya perubahan vegetasi penutup akan berdampak pada perubahan iklim mikro dan fauna.
Untuk mengurangi risiko kerusakan lingkungan dan mengembalikan fungsi ekologis, ekonomi, dan sosial dari lahan tersebut, maka lahan bekas tambang perlu segera direklamasi berdasarkan kaidah-kaidah reklamasi. Oleh karena itu, Pusat Stusi Reklamasi Tambang (Pusdi Reklatam) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB membuat roadmap yang akan mengkaji teknologi guna memecahkan masalah reklamasi lahan bekas tambang.
”Kami meminta seluruh ahli reklamasi tambang di IPB untuk bekerjasama dalam membantu memecahkan masalah reklamasi lahan bekas tambang,” Kepala Pusdi Reklatam IPB, Dr. Iskandar mengatakan hal itu pada Workshop Reklatam ”Konsolidasi Peran IPB dalam Pengelolaan Lingkungan Pertambangan” di Gedung Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Darmaga, Bogor (25/2).
Workshop dihadiri 76 orang terdiri dari para ahli reklamasi tambang IPB dari berbagai fakultas di lingkungan IPB, Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, Kepala LPPM, Dekan, Ketua Departemen, Kepala Pusat, Peneliti Pusdi Reklatam, dan peminat reklamasi tambang. Workshop juga dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi, Dr. Witoro Sularno.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, Dr. Anas Miftah Fauzi dalam sambutannya mengatakan pentingnya Pusdi Reklatam untuk mengkoordinasikan hasil-hasil penelitian tentang Reklamasi Tambang yang dihasilkan para peneliti IPB. Dalam workshop ini, lanjut Dr. Anas, diharapkan tidak terjebak hanya mendiskusikan lesson learned dari para pembicara yang diundang tetapi hendaknya dapat membuat grand scenario dari Pusat Studi Reklamasi Tambang agar dapat mengkoordinasikan kegiatan reklamasi tambang.
Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi mengucapkan terima kasih kepada IPB yang sangat concern mengkaji permasalahan dan mencari jalan keluar untuk menghasilkan teknologi di bidang reklamasi tambang. Beliau mengharapkan langkah IPB ini diikuti juga oleh perguruan tinggi yang lain. (nm)
