Prof.Dr. Hermanto Siregar pada RAT Koperasi IPB: Semangat Berkoperasi Harus Dijaga dan Dipertahankan

Prof.Dr. Hermanto Siregar pada RAT Koperasi IPB: Semangat Berkoperasi Harus Dijaga dan Dipertahankan

Berita

Keragaan ekonomi Koperasi Republik Indonesia (KPRI) IPB “Teko Sumodiwirjo” (TS)  tahun buku 2009, dinyatakan berada pada batas kewajaran usaha. Indikatornya adalah menunjukkan perkembangan dibandingkan tahun sebelumnya, mempunyai jaminan aktiva lancar cukup kuat, terutama aktiva yang dapat dicairkan segera, mampu membayar hutang/kewajiban jika suatu saat koperasi bubar, dan menghasilkan keuntungan yang memadai.

Namun demikian, sebagai lembaga ekonomi, koperasi perlu berusaha meningkatkan kinerjanya pada usaha lain disamping simpan pinjam. Paparan yang merupakan laporan ini disampaikan oleh Ketua Badan Pengawas KPRI IPB TS, Prof.Dr. Ir. Surdiding Ruhendi, M.Sc., di hadapan peserta  Rapat Anggota Tahunan, Tahun Buku 2009 KPRI IPB TS di Auditorium Toyib Hadiwijaya, Jumat (26/3).

Sebelumnya, Ketua KPRI IPB TS, Dr.Ir. Hj. Ratna Winandi, MS., menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2009-2014 terkait keanggotaan, kepengurusan dan keuangan. Untuk keanggotaan misalnya, dalam kurun waktu 12 bulan atau masa kerja 1 Januari sampai dengan 31 Januari 2009 disebutkan jumlah keanggotaan relatif stabil. Pada awal tahun kerja anggota koperasi tercatat sebanyak 1476 orang, terjadi mutasi masuk 62 orang atau 4,20% dan keluar karena pensiun, wafat dll 62 orang (4,20%). Dengan demikian, banyaknya anggota koperasi pada akhir tahun adalah sama, yakni 1476 orang.  

Sementara, kepengurusan periode 2009-2010 adalah Ketua: Dr.Ir. Ratna Winandi, MS., Sekretaris: drh. R. Ipin R. Manggung, MS., Bendahara: Mad Sari, SE,MM., dan Seksi Usaha: drh. R.P. Agus Lelana, M.Sc. Pengawas terdiri dari Prof.Dr.Ir. Surdiding Ruhendi, M.Sc., Dr.D. Iwan Riswandi, SE,M.Si., dan Marjono, SE,MM.

Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan IPB Prof.Dr. Hermanto Siregar menegaskan, keberlangsungan atau maju mundurnya koperasi tergantung pada anggota. “Jika anggota aktif, maka koperasi maju. Sebaliknya, jika anggota cuek-cuek saja, maka koperasi bisa stagnasi atau bahkan hanya tinggal nama. Oleh karena itu, semangat berkoperasi harus kita jaga dan pertahankan,” tegas Prof. Hermanto.

Hadir dalam kesempatan ini perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor Drs. Casmita, PKPRI Kota Bogor Drs. Suningrat, serta dosen mata kuliah Koperasi IPB, Dr. Lukman M Baga. (nm)