NBC FPIK Hadirkan Buku Nasionalisme

NBC FPIK Hadirkan Buku Nasionalisme

Berita

Disadari atau tidak, perubahan dan perkembangan zaman semakin maju akibat globalisasi. Hal ini  sangat berpengaruh kuat terhadap sifat dan perilaku bangsa, dan bahkan bisa menggerus budaya nenek moyang kita. Di tengah-tengah arus globalisasi yang begitu dahsyat ini, maka karakter bangsa  menjadi penting untuk dipertahankan dan kita sebagai bangsa yang memiliki integritas harus bisa berdiri di tengah-tengah arus globalisasi tersebut.

Begitu dipaparkan oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof. Dr.Ir. Indra Jaya, M.Sc., ketika ditemui di ruang kerjanya, di Kampus  IPB Dramaga, Bogor (19/3).

Pemaparan tersebut terkait dengan hadirnya Nation Buliding Corner (NBC) yang diresmikan oleh Rektor IPB 18 Agustus 2009 lalu. Keberadaanya kurang lebih sudah setengah tahun di lingkungan FPIK.

Nation Building Corner (NBC) adalah sebuah pojok khusus yang menyediakan beragam informasi berupa buku dan tayangan audio visual berisi pemikiran, gagasan, biografi para tokoh kebangsaan dan informasi-informasi lain terkait dengan proses pembangunan bangsa Indonesia.

Di IPB, NBC sudah memiliki koleksi buku kurang lebih 398 buku yang terdiri dari buku – buku lama yang sudah tidak diterbitkan lagi atau buku langka yang banyak di cari orang seperti buku "Di Bawah Bendera Revolusi (DBR) karangan Ir. Soekarno, atau buku "Pengantar ke Jalan Ekonomi Sosiologi" Karangan Moh. Hatta, atau buku " Kartini Surat-surat Ny.R.M Abendanon-Mandri dan Suami" karangan Sulatin Sutrisno. Untuk penayangan audio visual masih terbatas karena terbentur sarana dan prasarana.

NBC sudah hadir di berbagai perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia, seperti di ITB, UGM,  Universitas Cendrawasih, Undip dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

Minat Membaca Masih Rendah

Diakui Dekan FPIK, minat mahasiswa atau civitas akademika IPB terhadap NBC masih rendah. Hal tersebut bisa dilihat dari rendahnya kunjungan di pojok NBC ini. Padahal buku ini tidak hanya diperuntukan civitas FPIK, namun seluruh civitas akademika IPB.

"Minat mahasiswa atau civitas IPB untuk membaca buku nasionalisme masih rendah, atau mungkin karena sibuk dengan kegiatan akademik dan perkantoran. Padahal saya sudah menyarankan kepada Badan Eksekutif Mahsiswa(BEM) atau Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) untuk mengembangkan club membaca dalam rangka mengkaji buku ini dengan mendatangkan penulis-penulisnya," ujarnya. 

 Ia berharap dengan hadirnya NBC, buku – buku atau sarana lainnya bisa dimanfaatkan dengan maksimal baik itu oleh civitas FPIK atau sivitas IPB lainnya.

Perlu diketahui bahwa NBC di FPIK IPB memiliki tema merah putih, bentuk bangunan seperti bambu runcing yang dibelah sebagai simbol perjuangan. Pojok ini dikembangkan dengan bantuan Yayasan Nurani Dunia yang banyak bergerak di bidang sosial pengembangan karakter kebangsaan yang dipimpin Dr. Imam Prasojo. Pembangunan fisiknya dibantu oleh PT PLN. (man)