Inilah Buku Karya Iman Progoharbowo, Alumni IPB
Satu lagi, lahir buku tentang kepemimpinan hasil karya alumni IPB, angkatan 19, Fakultas Pertanian, Iman Progoharbowo. Berbeda dengan buku-buku kepemimpinan yang lainnya, buku ini justru banyak menggugat cara kepemimpinan konvensional.
Buku tersebut berjudul "Empat Lensa, Terobosan Paradigma Kepemimpinan Dunia Baru," diluncurkan (25/2) di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.
Iman mengatakan, Buku Empat Lensa merupakan paradigma yang cocok dengan perkembangan dunia baru yang sarat perubahan disertai perkembangan internet, web dan juga komunitas-komunitas berbasis teknologi informasi. Setiap lensa mengandung asumsi-asumsi dasar yang akan mengubah sikap mental dan perilaku pemimpin, sehingga bisa membuat keputusan yang lebih efektif dan adaptif.
Kepemimpinan empat lensa ini banyak menggugat cara-cara berfikir konvensional dalam memimpin. Jika kita sudah lekang dengan gaya kepemimpinan lama bisa jadi ketika membaca buku ini dan mencoba mempraktekannya akan banyak kontradiksi dan bahkan tidak sejalan dengan paradigma yang ditawarkan.
Misalnya, objektivitas adalah mitos!. Menurut Iman, Obejektivitas yang selalu kita kejar agar kita menjadi golongan orang pandai, bijak, adil, hanyalah sebuah mitos. Karena, kita tidak bisa melihat objek sebagaimana objek itu apa adanya. Kita melihat objek dengan sudut pandang kita yaitu persepsi.
Satu lagi yang akan membuat kita semakin mengernyitkan dahi, Iman dalam bukunya mengatakan hal-hal yang tidak biasa seperti, jangan mengejar target, sistem sebagai penyebab kinerja, jangan menyalahkan, statistic mengajarkan kita untuk diam, motivasi sudah ada dalam diri setiap individu, hindari penilaian kinerja individual, dan lain-lain.
Buku ini di bedah dalam diskusi yang menghadirkan pembicara, Gantayo Koespradono (wartawan senior Media Indonesia , dosen dan penulis buku Kick Andy – Kumpulan kisah Inspiratif), dan Direktur PT Penerbit IPB Press, Dr.Elang Ilik Martawijaya, MM.
Di dalam diskusi tersebut Elang mengatakan, tertarik untuk menerbitkan buku ini, karena buku ini ditulis berdasarkan penerapan teoritis dan pengalaman penulis selama hidupnya dalam bekerja.
"Buku ini bisa dikatakan sebagai kitab putih untuk para pemimpin di dalam merubah paradigma kepemimpinan di dalam zaman yang serba cepat. Dengan membaca buku ini tidak ada yang namanya bos, namun yang ada bagaimana seorang pemimpin dapat dengan cepat mendelegasikan kepada bawahan dan memberikan tanggungjawab secara penuh,"ujarnya.
Menurutnya, buku ini ditujukan bukan hanya bagi para pemimpin atau para pengambil keputusan, namun juga bagi setiap orang yang ingin mengubah cara kepemimpinan yang jauh lebih manusiawi, bijaksana di dalam melihat berbagai aspek kehidupan sosial.(man)