Agrinex 2010: Lelang di Jepang, Ikan Indonesia Tidak Dilabel
Setiap lelang ikan yang
dilakukan dini hari di Jepang ikan hasil
tangkap laut Indonesia tidak dilabeli. "Ikan tersebut 70 persen diekspor
Pengusaha Taiwan. Ikan tersebut telah ditangkap Pengusaha Taiwan secara ilegal
atau dicuri," ungkap Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sugiarto
dalam acara Talkshow Agrinex Internasional Expo 2010 bertajuk "Menteri Baru,
Spirit Baru Industri Perikanan dan Kelautan", Jum'at (12/3) di
Jakarta Convention Center. Moderator acara ini Dekan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Indra
Jaya.
Ini menunjukkan dari
sisi keanekaragaman hayati perikanan kelautan, keunggulan dan potensi tidak kalah
bersaing dengan negara lain. Hanya saja Indonesia
perlu peningkatan sumber daya manusia dan sentuhan teknologi tinggi. Selain
itu, untuk menarik investor asing pemerintah perlu perbaikan infrastruktur,
penetapan baku tata ruang dan mendorong industri manufaktur, sarana prasarana
perikanan dan kelautan dari hulu hingga hilir.
Potensi perikanan
dan kelautan Indonesia sebenarnya sangat menarik investor. "Indonesia
berpotensi menjadi sumber nutrisi dunia dan memiliki keaneragaman hayati yang
kaya," ujarnya. Potensi ekonomi sumber daya kelautan dan perikanan yang dapat
dimanfaatkan untuk mendorong pemulihan ekonomi diperkirakan sebesar 82 milyar
dollar per tahun. Potensi tersebut meliputi: perikanan tangkap 15,1 milyar dollar per tahun, budidaya laut
46,7 milyar per tahun, perairan umum 1,1 milyar per tahun, budidaya tambak 10
milyar per tahun, budidaya air tawar 5,2 milyar per tahun, dan potensi
bioteknologi kelautan 4 milyar per tahun. Menurut Sugiarto Indonesia harus
memilih ilmu ekonomi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selama ini pembangunan
Indonesia high cost economy.
Lanjutnya, cost ini perlu dipangkas dan pembangunan lebih difokuskan
berfokus base resources.
Sugiarto mengacungi jempol gebrakan seratus hari pertama
yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Fadel Muhamad
antara lain menghapus segala restribusi dan rente yang memberatkan nelayan.
"Hari ini Indonesia mempunyai menteri perikanan yang tepat. Fadel, seorang pengusaha,
professional, praktisi, aktif di Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan pernah menjabat
Gubernur Gorontolo. Fadel tahu betul seluk-beluk industri dan pasar pertanian
perikanan, sehingga kebijakan yang dibuat tepat," katanya. Sugiarto juga
berharap pemerintah menetapkan kebijakan
yang menjamin dan mem-back up iklim
investasi di bidang perikanan kelautan yang cenderung riskan serta penuh resiko
rentan.
Suyitno, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banten
mengatakan saat ini telah dibentuk kontak fungsi di setiap masing-masing daerah
berdasarkan potensi spesifiknya. "Antara pusat dan daerah diusahakan saling
sinergis. Salah satunya, UPT Pusat dan UPT daerah memfasilitasi kesediaan
benih, pakan dan kebutuhan-kebutuhan perikanan lain,"tandasnya. (ris)