IPB Luncurkan Mobil Klinik Tanaman Terpadu

IPB Luncurkan Mobil Klinik Tanaman Terpadu

Berita

Mobil  Klinik Tanaman Terpadu yang dikembangkan Fakultas Pertanian IPB  diresmikan oleh Rektor, Prof. Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc di Bengkel Arsitektur dan Lanskap Kampus IPB Darmaga (20/1). Mobil klinik ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas akademik, terutama proses pembelajaran melalui penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.  “Dengan adanya mobil klinik ini, kita bangkitkan kecintaan dan kebanggaan terhadap IPB dengan kerja keras, ketekunan demi meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Rektor. 

Mobil Klinik ini merupakan laboratorium keliling yang akan memberikan pelayanan terpadu mengenai permasalahan tanaman, hama, penyakit, serta konsultasi arsitektur lanskap di sentra-sentra produksi pertanian.  "Dengan adanya mobil klinik ini, mahasiswa dan dosen bisa langsung menjemput bola dengan mendatangi petani," ujar Dekan Fakultas Pertanian IPB, Prof. Didy Soepandie.

Menurutnya, bentuk pengabdian IPB kepada masyarakat adalah dengan memberikan penyuluhan kepada petani agar dapat menjaga kualitas hasil pertanian dengan baik.  Dari segi akademik, kata Prof. Didy, Mobil Klinik ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis sehingga bisa melatih mahasiswa untuk memecahkan permasalahan lapangan. ''Selain itu, Mobil Klinik ini bisa langsung memasukkan temuan-temuan terbaru di lapangan sehingga bisa dijadikan bahan penelitian,'' tegasnya.

Mobil ini dilengkapi dengan alat uji kadar air untuk benih, uji kemanisan dan kekerasan buah, alat uji tanah, mikroskop, tempat menyimpan sampel untuk ditindaklanjuti di laboratorium, genset untuk menghidupkan komputer dan printer, maupun layar yang bisa dibuka dengan cepat di lapang untuk memudahkan penyuluhan.

 

Mobil Klinik ini merupakan Hibah Dikti tahun 2009. Direktur Akademik, Depdiknas, Dr. Illah Sailah mengatakan dana yang diagendakan untuk program ini di lingkungan akademik Depdiknas tahun 2009 adalah sebesar Rp 20 Milyar untuk 20 Perguruan Tinggi. “Yang mengajukan usulan sebanyak 37 Perguruan Tinggi tetapi hanya dapat diberikan kepada 28 Perguruan Tinggi,” tuturnya.

 Dr. lIlah berharap dengan adanya mobil ini selain untuk fasilitas perguruan tinggi dapat ditekankan untuk pengembangan softskill mahasiswa. Misalnya dengan adanya fasilitas ini, mahasiswa dapat mempromosikan IPB ke SMA-SMA untuk memberikan wawasan kepada siswa-siswa agar berminat masuk ke IPB. Promosi dan brand image bahwa pertanian bukan sesuatu yang kumuh. (zul)