Menakertrans: Perguruan Tinggi Diharapkan Mampu Menjembatani Kesenjangan antara Dunia Kerja dan Pendidikan

Menakertrans: Perguruan Tinggi Diharapkan Mampu Menjembatani Kesenjangan antara Dunia Kerja dan Pendidikan

Berita

Bursa Kerja-IPB Job Fair dan IPB Entrepreneurship Expo 2009

Perguruan tinggi diharapkan mampu menjembatani kesenjangan antara dunia kerja dan dunia pendidikan sehingga dapat memberikan solusi permasalahan ketenagakerjaan, membina hubungan kerja sama dengan dunia usaha selaku pemberi kerja, dan membina hubungan dengan alumni yang telah bekerja untuk memberikan peluang kepada alumi yang belum bekerja.

Begitu dipaparkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., didampingi Rektor IPB, Prof. Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc., ketika menyambut kegiatan “Bursa Kerja-IPB Job Fair dan IPB Entrepreneurship Expo, Tahun 2009” yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) Institut Pertanian Bogor (IPB), (7-8/11) di IPB International Convention Centre (IICC), Bogor.

“Perguruan tinggi juga diharapkan dapat memberikan informasi untuk pengembangan dan penyempurnaan program pendidikan sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan pada akhirnya dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran melalui perluasan kesempatan kerja,” ujar Menakertrans menambahkan.

Menakertrans juga mengingatkan, dalam pengelolaan bursa kerja khususnya di perguruan tinggi  harus memperhatikan beberapa hal yaitu: 1. Sistem yang dibangun dapat memberikan informasi pasar kerja nasional secara cuma-cuma dan tidak diskriminatif. 2. Mengutamakam penempatan lulusan dari universitas/ lembaganya sendiri. 3. Memiliki akses terbuka dan timbal balik antara perguruan tinggi, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dunia usaha dan masyarakat dalam suatu jejaring kerjasama. 4. Melakukan pemeliharaan dan  pengembangan layanan informasi pasar kerja secara up to date. 5. Penyelenggara agar melaporkan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, untuk mendapatkan data informasi pasar kerja.

Wirausahawan Indonesia Masih Rendah

Sementara itu Rektor IPB dalam sambutannya menjelaskan, presentase jumlah wirausahawan di Indonesia masih rendah, yaitu di angka 0,18 persen dari jumlah penduduk 230 juta jiwa, atau sekitar 4,6 juta jiwa. Angka ini lebih rendah dari Singapura yang memiliki presentase jumlah wirausahawan sekitar 7 persen, sedangkan Amerika Serikat sekitar 11 persen.

“Untuk dapat melangkah menjadi negara maju presentase wirausaha di Indonesia setidaknya harus mencapai 2  persen dari total jumlah penduduk. Untuk menjadi wirausaha harus memiliki mental tangguh, dan daya juang yang tinggi,” ujar Rektor IPB.

Untuk membangun sumberdaya manusia yang berkualitas, saat ini IPB mencanangkan diri menjadi perguruan tinggi kelas dunia yang berbasis pada pertanian tropika, bioscience dan berkarakter kepada kewirausahaan.

“Pencapaian karakter kewirausahaan ini diwujudkan IPB mulai dari seleksi masuk mahasiswa, pengajaran mata kuliah kewirausahaan, kegiatan kemahasiswaan dan pembinaan kealumnian. Hal ini dalam rangka mempersiapkan mahasiswa dan alumni agar lebih siap memasuki dunia kerja dan berwirausaha,” ujar Rektor IPB.

Direktur DPKHA, Dr.Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc., F.Trop, mengatakan, IPB Job Fair tahun ini diikuti sekitar 23 perusahaan, sedangkan Entrepreneurship Expo menghadirkan produk-produk karya terbaik 45 mahasiswa wirausahawan binaan DPKHA dan 14 UMKM perusahaan mitra DPKHA IPB.Bursa Kerja ke VIII dan IPB Job Fair yang ke V ini, juga menggelar seminar Alumni Sukses Bicara dengan pembicara Kepala Divisi SDM & Umum PT. Tempo Inti Media, Tbk, Ir. Diah Purnomowati, Direktur PT. Kharisma Starvision Plus, Ir. Chand Parwez dan Direktur PT. Tiga Pilar Sejahtera, Ir. Aunur Rofiq.(man)