Membangkitkan Potensi Minyak Atsiri Indonesia

Membangkitkan Potensi Minyak Atsiri Indonesia

Berita

 

Indonesia merupakan produsen minyak nilam terbesar  di dunia setelah India dan Cina.Sejak awal abad 20, permintaan minyak nilam Indonesia mendapat dukungan utama industri parfum internasional. Ekspor Nilam Indonesia  sebesar 90% dari permintaan dunia.

 

Untuk suksesnya bisnis dalam jangka panjang, minyak nilam  harus dapat menciptakan nilai jual yang tinggi, tidak hanya untuk pengusaha tapi juga  untuk masyarakat. Sejak dua tahun yang lalu, Indonesia telah diusulkan untuk membuat konsep untuk mencapai ketahanan terkait  jaringan bisnis minyak esensial melalui mutu dan perjanjian yang jelas antara petani, penyuling dan pemakai. Konsep ini dinamakan Cultiva. Sebagai kelanjutan dari Cultiva ini,  PT. Prima Kelola Agribisnis Agro Industri IPB menyelenggarakan International Seminar on Essential Oil ( ISEO 2009) di International Convention Center, Bogor. (26-28/10).

 

Tujuan tersebut  senada dengan saran dari Santoso Sutoyo, Pengurus Asosiasi Nilam Indonsia, yang menginginkan harus ada kerjasama antar peneliti dengan dunia bisnis. Dan menurutnya setelah acara seminar perlu ditindaklanjuti dengan  workshop untuk bisa mendiseminasikan penelitian dengan bahasa populer dan bisa juga dapat didiseminasikan untuk dunia bisnis.

 

Dalam seminar ini dibahas  sistem produksi minyak essensial  dengan pakar minyak essensial dari India, K. Vijayakusuma. Selain itu topik-topik yang tidak kalah menarik juga disajikan oleh Dewan Pengurus Minyak Esensial Indonesia yang juga Direktur Bisnis dan Kemitraan IPB, Dr. Meika Syahbana Rusli, M.Sc dengan tema " Cluster Approach on Development Indonesian Essensial Oil".

 

Selain itu acara dilengkapi dengan meninjau lokasi perkebunan nilam di daerah Kuningan yaitu ke Koperasi Atsiri Wana Tiara.

 

Seminar dihadiri peserta dari berbagai kalangan diantaranya Disperindagkop Kota Bogor, Perusahaan Cintronella group Kuningan, IKM Toraja, CV. Pavetia Kurnia Atsiri, Universitas Gajah Mada, PT. Nilam Widuri, IKM Tulung Agung Perindagkop Blitar serta peserta dari berbagai negara diantaranya India, Jerman, Eropa, Perancis dan arab.(dh)