Kerjasama IPB-UNTAD dengan Universitas Goettingen Jerman dalam Melestarikan Hutan

Kerjasama IPB-UNTAD dengan Universitas Goettingen Jerman dalam Melestarikan Hutan

Berita

Stability of Rainforest Margins in Indonesia (STORMA) yang merupakan kerjasama riset antara dua universitas di Indonesia (IPB-Universitas Tadulako) dan dua universitas di Jerman (Univ. Goettingen dan Univ. Kassel), bersama-sama bekerjasama melestarikan hutan. Hasil-hasil penelitian tersebut dipaparkan dalam kegiatan denga tema Workshop on Promoting Biodiversity, Rainforest Protection, and Economic Development in Indonesia. Key results for Research and Policy of a Nine Year Indonesian-German Research Progamme. “Stability of Rainforest Margins in Indonesia (STORMA). Kerjasama IPB-UNTAD dengan Universitas Goettingen Jerman, (5-6/10) di IICC, Bogor.

 

Kegiatan STORMA secara resmi telah dimulai sejak Januari 2000. Kerjasama ini berlangsung selama 9 tahun yang di bagi dalam 3 fase. Begitu dipaparkan Ketua Panitia kegiatan ini, Dr. Damayanti Buchori di sela-sela acara tersebut.

 

 Dijelaskannya, domain kerjasama STORMA ini menitikberatkan pada penelitian interdisipliner di bidang stabilitas tepian hutan. Lokasi penelitian adalah daerah sekitar Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah. Bidang yang diteliti mencakup aspek penelitian mendasar yang terbagi ke dalam beberapa bidang, yaitu bidang sosial-ekonomi, bidang keanekaragaman hayati (biodiversity), perubahan tata guna lahan (land use), serta aspek bio-fisik seperti siklus hara dan siklus air di Lore Lindu.  

Menurutnya, disamping penelitian yang bersifat umum tersebut maka pada setiap fase terdapat penekanan terhadap topik khusus tertentu (focus). Pada fase tiga misalnya, penekanan khusus telah diberikan terhadap topik kekeringan (ENSO), yang merupakan penelitian simulasi terhadap pengaruh kekeringan yang ekstrim terhadap fisiologi dan ekologi hutan.  

“Simulasi dilakukan dengan membuat atap (roof) dengan ketinggian tertentu pada lahan seluas 1 hektar pada dua tipe habitat, yaitu di hutan dan sistem agroforest. Pengamatan dilakukan terhadap pengaruh kekeringan pada fisiologi dan ekologi hutan dan agroforestry. Dalam melakukan pengamatan tersebut, didatangkan peralatan khusus dari Jerman,” ujarnya.  

Lebih lanjut dikatakan, dalam rangka penelitian perubahan iklim, maka sudah terpasang menara setinggi 70 m di Taman Nasional Lore Lindu yang dilengkapi dengan sensor-sensor pengukuran parameter iklim yang lengkap. Menara pengamatan iklim ini merupakan menara pengamatan iklim terlengkap di Asia Tenggara.. 

 “Hutan itu harus dilestarikan, dan tidak boleh hanya dilihat dari kayunya, ditebang, lalu dijual. Karena jika hutan dihilangkan, maka akan banyak nilai-nilai yang tidak terhitung akan hilang, misalnya biodiversity, kemampuan menyerap CO2 dan sebagainya,” ujarnya.  

Kerjasama Baru

Sementara itu, di dalam workshop ini, juga dilakukan penandatanganan MoU kerjasama baru bidang penelitian dan pendidikan diantara Universitas Gottingen, IPB dan Universitas. Naskahnya ditandatangani oleh Rektor Universitas Tadulako, Drs. Sahabuddin Mustapa, M.Si. Rektor IPB Prof.Dr.Ir.Herry Suhardiyanto,M.Sc., dan Rektor Universitas Gottingen Jerman, Prof.Dr.Dr.h.c. Kurt Voh Figuro.  

Diharapkan kerjasama baru tersebut dapat menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi pelestarian keanekaragamam hayati serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang hidup di sekitar kawasan Taman nasional. (man)