Sebanyak 7729 Kursi Program Studi Pertanian Kosong

Sebanyak 7729 Kursi Program Studi Pertanian Kosong

Berita

Minat anak muda terhadap bidang pertanian kian lama kian menurun. Tahun lalu sekitar 2000 kursi di Perguran Tinggi Negeri kosong/ tidak terisi oleh calon mahasiswa. Lebih tidak menggembirakan lagi, tahun 2009 ini, data dari hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diperoleh informasi bahwa sebanyak 7729 kursi pada 42 perguruan tinggi negeri di Indonesia kosong tidak terisi karena kekurangan peminat di bidang pertanian.

Begitu dipaparkan oleh Direktur Kemahasiswaan IPB, Dr. Rimbawan, saat membuka Latihan Gabungan Pramuka Perguruan Tinggi Se Indonesia Tahun 2009 dengan tema " Peningkatan Peran Pramuka Perguruan Tinggi Menuju Pusat Unggulan Teknologi Gerakan Pramuka Sebagai Sumbangan dalam Meningkatkan Kemandirian Bangsa" (1-6/8), Kampus IPB Darmaga, Bogor.

"Kami bersyukur di IPB hal seperti ini tidak terjadi, karena IPB memiliki program untuk menjaring mahasiswanya," ujarnya.

"Meski demikian jika ini tidak kita sadari bersama, suatu saat akan menjadi bom waktu, dimana tidak ada anak muda yang mau menekuni bidang pertanian dalam arti luas," ujarnya.

Maka dari itu Dr. Rimbawan mendukung kegiatan pramuka yang memfokuskan kepada kegiatan bidang pertanian, pangan dan energi serta aplikasinya bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya, pertanian merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi bangsa ini. Krisis tahun 1997-1998 mebuktikan bahwa pertanian sebagai suatu sektor yang dapat tumbuh secara positif, sementara yang lainnya negatif.

Latihan Gabungan Pramuka Perguruan Tinggi Se Indonesia ini diikuti 31 perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia dengan jumlah peserta 220 orang.

Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan adalah, Forum Pandega, Seminar Nasional dengan Kwarnas dan Menpora RI, Stadium General bertajuk "Peran Pertanian dalam Membangun Bangsa Indonesia," Pramuka Bhakti Desa, Pelatihan Soft Skill, Out Bond SAR Kabupten Bogor, dan Tour D' Buitenzorg.

Hadir juga Kwarcab Kab Bogor Engkus Sutisna, Pembina Pramuka Universita Negeri Manado Refri, Angesti, Dr. Irzaman, dan Pembina UKM Pramuka IPB, drh. Fadjar Satrija, M.Sc., Ph.D.(man)